Zakat Punya Potensi Besar Gerakkan Ekonomi Produktif
Mayoritas penduduk Indonesia yakni 87.2% adalah muslim. Potensi zakat di Indonesia begitu besar sehingga punya peluang besar untuk menggerakkan sektor ekonomi produktif. Model pengelolaan zakat di Indonesia sangat memiliki peluang dan potensi dalam mendapatkan nilai atau angka yang cukup tinggi jika dibanding dengan negara-negara Muslim lainnya.
Demikian seperti disampaikan dua mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (FIAI UII), Ahmad Rido (Ekonomi Islam 2015) dan Wahyu Syuhada (Ahwal As-Syakhsiyah 2015) ketika mengikuti ajang konferensi internasional, Japan-Indonesia International Scientific Conference (JIISC 2018) di Osaka University, Osaka, Jepang pada 27-28 Oktober 2018.
Dalam konferensi tersebut, keduanya membawakan makalah berjudul “Productive Zakat As Pilar In The Progress Of Indonesian Community Economy”. “Zakat sebagai pilar ketiga dalam Islam dipandang sebagai pilar utama dalam sistem ekonomi Islam karena perannya dalam sosio-ekonomi masyarakat Muslim sangat besar sehingga mampu mengatasi masalah kemiskinan masyarakat Indonesia”, papar Ahmad Rido yang juga penerima beasiswa Pondok Pesantren UII.
Ditambahkan Wahyu Syuhada, “Tujuan akhir dari penelitian kami adalah agar potensi zakat produktif yang besar Indonesia bisa dimaksimalkan sehingga dapat menjadi pilar kemajuan perekonomian Indonesia”, pungkasnya.
JIISC 2018 merupakan konferensi yang diselenggarakan dalam rangka memperingati memperingati 60 tahun hubungan Indonesia dan Jepang. Konferensi ini mempertemukan para peneliti dari kedua negara dengan tujuan mempromosikan persahabatan yang lebih kuat melalui sains dan teknologi. Selain itu, konferensi ini juga memberikan sejumlah peluang jaringan untuk membantu membangun koneksi bagi para ilmuwan awal karir di Jepang, Indonesia, maupun secara global.
Konferensi ini diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari Profesor, praktisi hingga mahasiswa dari Indonesia dan Jepang. Mereka mengaku, penelitian yang mereka presentasikan pada konferensi tersebut mendapatkan respon positif dari peserta konferensi lainnya.
“Dari konferensi ini, kami mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang luar bisa yang belum pernah kami dapatkan sebelumnya”, tutur mereka.
Mereka berharap mahasiswa UII lainnya dapat termotivasi untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang tentunya dapat membangun jaringan dengan akademisi serta praktisi lainnya. (AR/ESP)