Yang Perlu Dilakukan Jika Mendapat Ujaran Kebencian dan Perundungan
Sembari menunggu waktu berbuka puasa, Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan diskusi ringan mengenai Social Media Education bersama Indah Shafira Zata Dini pada Ahad (17/4). Beliau merupakan alumni Harvard University dengan studi International Education Policy dan saat ini sedang bekerja di The World Bank Jakarta. Acara sore ini disiarkan secara langsung di instagram @masjidulilalbabuii dan @safiruii dengan topik Spread Positivity, Stop Hate Speech dan Cyberbullying.
Indah berpendapat bahwa ujaran kebencian adalah salah satu bentuk cyberbullying. Padahal itu seringkali dilakukan tanpa sadar karena bentuk cyberbullying sangat beragam. “Kadang kita mikirnya cuma komentar doang kok, cuma post foto doang kok, oh cuma ini mah sepele becanda doang tapi ternyata itu sesuatu tindakan yang orang lain gasuka. Sehingga itu masuk ke perundungan siber tadi.” ungkap Indah.
Kemudian Indah mengatakan bahwa awal mula adanya cyberbullying adalah perbedaan pendapat yang terjadi antar manusia. Perbedaan pendapat tersebut dapat menimbulkan perasaan tidak setuju, lalu perasaan tersebut diutarakan dengan tidak baik. Selain itu perasaan senang menindas orang lain juga menjadi salah satu sebab adanya cyberbullying.
Kasus perundungan juga dapat menyebabkan depresi hingga hilangnya nyawa seseorang. Menurut Indah hal tersebut disebabkan korban yang tidak berani untuk berbicara dan merasa sendirian. Ia juga menambahkan informasi bahwa korban perundungan sebaiknya melapor kepada orang terpercaya.
“Kita bisa banget loh ngobrol sama orang terpercaya. Kalo di sini ada temen-temen pelajar yang masih SMP atau SMA itu Kemendikbud punya sarana aduan namanya lapor.kemdikbud.go.id. Itu temen-temen bisa laporin tuh yang bully temen-temen.”, imbuhnya. Di samping itu, pelajar juga disarankan melaporkan perundungan kepada guru Bimbingan Konseling, wali kelas atau orang dewasa di sekitar.
“Jangan sampe kalo kita dibully kita mendem sendiri akhirnya merasa ga ada yang membantu, merasa ga ada yang menemani maka terjadilah hal seperti bunuh diri itu tadi.” tegas Indah. Saat ini konsultasi kepada psikolog juga mudah melalui online sehingga dapat mencegah terjadinya hal-hal ekstrem.
Pesan dari Indah sebaiknya kita lebih peka kepada orang sekitar kemudian berusaha untuk merangkul dan mendengarkan mereka. “Buat temen-temen yang disini mungkin ngerasa lagi dirundung, ngerasa banyak hal yang buat temen-temen depresi. Kamu tidak sendirian.”, pungkasnya. (LY/ESP)