,

Wisudawan, Persiapkan Diri Menuju Persaingan 4.0

Di tengah keterbatasan situasi pandemi, wisuda dapat tetap dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi digital. Seperti wisuda secara daring asinkron UII pada Sabtu (31/10). Wisuda periode VI Tahun Akademik 2019/2020 ini diikuti 741 wisudawan/i yang terdiri dari 71 ahli madya, 599 sarjana, 63 magister, dan 8 doktor. Sedangkan pada periode I Tahun Akademik 2020/2021, UII mewisuda sebanyak 856 wisudawan/i yang terdiri dari 97 diploma, 638 sarjana, 109 magister, dan 12 doktor. Jumlah tersebut menambah total keseluruhan alumni UII menjadi 107.551 orang.

Saat ini wisudawan dihadapkan dengan persaingan di era revolusi industri 4.0. Era yang sangat lekat dengan konsep digitalisasi. Berbagai disrupsi mengarah pada perubahan. Era ini memberikan tantangan baru untuk berkompetisi dan memenangkan persaingan demi mendapatkan pekerjaan atau menciptakan pekerjaan.

“Tantangan ini tidak cukup dihadapi dengan kemampuan akademik saja. Tetapi mutlak dilengkapi dengan berbagai keterampilan lainnya”, ungkap Wakil Alumni Kun Wahyu Wardana selaku Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia PT. Askrindo (Persero).

Lebih lanjut Kun Wahyu Wardana menyampaikan, berdasarkan sebuah laporan yang berjudul The Future Of Jobs, diprediksi pada tahun 2022 ada 10 teratas pekerjaan yang akan hilang tersubstitusi dengan digitalisasi. Di samping itu ada 10 keterampilan yang dibutuhkan agar berhasil di 4.0.

Kesepuluh keterampilan itu yakni berpikir analitik dan inovatif, pembelajaran aktif dan strategi pembelajaran, kreativitas, orisinalitas, dan inisiatif, desain teknologi dan pemrograman, berpikir kritis dan analisis, pemecahan masalah yang rumit, kepemimpinan dan pengaruh sosial, kecerdasan emosional, penalaran, penyelesaian masalah, dan kaya ide, serta analisis dan evaluasi sistem.

“Wisuda bukan akhir belajar, bahkan key success factor adalah ketika anda terus menjadi pembelajar. Dengan menjadi pembelajar anda akan terus melakukan pengembangan diri baik hard maupun soft competency bahkan integritas. Seperti yang disampaikan oleh Malcolm X, The Future Belongs To Those who prepared for it today”, tutur Kun Wahyu Wardana mengakhiri orasinya.

Wisuda Bukan Akhir Perjuangan

Meskipun dilakukan secara daring, wisuda tetap menjadi momen yang membahagiakan sekaligus membanggakan. Segala letih perjuangan masa perkuliahan terbayarkan dengan rasa bangga disematkannya toga bagi setiap wisudawan. Namun tentu, wisuda bukanlah akhir dari kerja keras mereka, justru wisuda merupakan titik awal dimulainya kehidupan nyata untuk memenangkan persaingan.

Seperti yang disampaikan Prof. Fathul Wahid, Ph.D dalam sambutannya, “Wisuda adalah momen krusial dalam perjalanan seorang intelektual. Tapi, wisuda bukanlah ronde akhir dari sebuah perjuangan. Wisuda hanyalah jeda sesaat sebelum perjuangan baru dimulai. Wisuda adalah langkah mula sebelum merancang lompatan-lompatan raksasa. Wisuda adalah ritus kecil untuk menyiapkan biduk sebelum mengawali ekspedisi mengarungi samudra, untuk menaklukkan batas cakrawala dan menembus saujana”.

Wakil Wisudawan Rizal Hamdan Arigusti ikut mengutarakan, “Ini bukanlah akhir dari perjuangan kita, masih banyak permasalahan di negeri ini yang perlu kita selesaikan, apapun profesi rekan nantinya semoga dapat memberikan solusi dari permasalahan tersebut dan semoga kehadiran rekan rekan semua dapat bermanfaat bagi nusa dan bangsa”.

“Ada seribu alumni, artinya ada seribu harapan baru”, ungkap Dr. Zaenal Arifin, M.SI., Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karier. Kesuksesan alumni nantinya, tentu akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi UII.

“Mudah-mudahan mereka menjadi duta-duta baru yang akan membawa nama UII dalam berbagai kiprah kemanusiaan dan membangun peradaban”, pungkas Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D WaKil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan. (VTR/ESP)