Wisuda adalah momen krusial dalam perjalanan seorang intelektual. Tapi, wisuda bukanlah ronde akhir dari sebuah perjuangan. Wisuda hanyalah jeda sesaat sebelum perjuangan baru dimulai. Wisuda adalah langkah mula sebelum merancang lompatan-lompatan raksasa. Wisuda adalah ritus kecil untuk menyiapkan biduk sebelum mengawali ekspedisi mengarungi samudra, untuk menaklukkan batas cakrawala dan menembus saujana.
Wisuda akan dikenang sebagai momen ketika serangkai harapan ditautkan, ketika gemuruh doa didendangkan. Selaksa doa dari orang-orang yang tulus dan penuh cinta: orang tua, para guru, para saudara, para kerabat, para karib. Semesta doa ini akan terus mengetuk pintu langit, mengharap karunia Yang Maha Melapangkan, Al-Basith.
Tak ada bekal terbaik yang bisa kami berikan, selain petuah kecil agar Saudara menjadi manusia yang paripurna. Tak ada bekal terbaik yang mampu kami titipkan, selain harapan semoga Saudara menjadi lentera yang menyirnakan kepekatan dunia. Tak ada bekal terbaik yang sanggup kami sematkan, selain doa yang menguar dari lubuk hati terdalam.
Semoga bekal ini bisa menjadi amunisi untuk menghadapi pertempuran-pertempuran hidup. Semoga bekal ini menjadi pedoman sederhana bagi Saudara untuk menggapai mimpi tertinggi.
Teruslah melangkah di jalan kebenaran. Janganlah lelah berjuang mewujudkan keadilan. Pantanglah mundur berkiprah untuk merajut peradaban.