Warga Desa Wukirasari Dapat Manfaatkan Genset Tenaga Surya
Listrik dari tenaga terbarukan kini dapat dinikmati oleh warga desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman. Hal ini berkat upaya Universitas Islam Indonesia (UII) yang bekerjasama dengan Universitas PGRI Semarang menghadirkan genset bertenaga surya di desa tersebut.
Melalui Program Penerapan Teknologi Tepat Guna Kepada Masyarakat (PPTTG) yang difasilitasi Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), Kemenristekdikti, kedua universitas bertekad menghadirkan listrik ramah lingkungan ke tengah warga. Penyerahan genset berlangsung di Kantor Desa Wukirsari pada Jum’at (09/11).
Hadir dalam kesempatan tersebut Dr. Achmad Buchori, M.Pd., Ketua Tim Diseminasi dari UPGRIS, Fuad Jauhari Ludfi, Kepala Desa Wukirsari, Dr. Rasiman, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPGRIS, Robbi Prayudha, S.Si., perwakilan dari Kementerian Riset dan Teknologi Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti), Listya Endang Artiani, S.E., M.Si., CSRS., anggota Tim Diseminasi UII, Sigit Ristatanto, S.T., M.Sc., anggota Tim Diseminasi UPGRIS, serta warga masyarakat Desa Wukirsari.
Dalam sambutannya Achmad menuturkan, ia bekerjasama dengan UII membuat genset tenaga surya. “Bapak ibu biasanya genset di sini pakai tenaga listrik atau solar kan ya, nah kalau yang ini tenaga matahari menggunakan panel surya”, ujarnya.
“Nanti akan diserahterimakan sebanyak tiga genset yang akan dipasang di tiga lokasi yang telah ditentukan oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa”, ujarnya. Hal lain yang melatarbelakangi pemberian genset ini adalah desa Wukirsari merupakan salah satu desa penyangga yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi dan sering mati lampu.
Sementara Robbi Prayudha turut menyampaikan, PPTG ini merupakan salah satu dari program kegitan pengabdian masyarakat. Diharapkan dari hasil-hasil penelitian Perguruan Tinggi atau Litbang bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. “Jadi jangan sampai hasil penelitian kita hanya sampai di laporan akhir saja”, serunya.
Ditambahkan Listya Endang Artiani, dalam program ini universitas harus bermitra dengan universitas lainnya. Program ini merupakan salah satu program yang diinginkan Presiden bahwa penelitian harus yang bisa bermanfaat untuk masyarakat. “Saya dari UII diminta untuk mencari lokasi di mana bisa dimanfaatkan teknologi dari teman-teman UPGRIS. Nanti juga gantian, dari UII ada teknologi apa, kemudian kolaborasi dengan UPGRIS”, pungkasnya. (MDP/ESP)