Wakil Rektor UII Periode 2018-2022 Resmi Terpilih
Proses pemilihan Calon Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) periode 2018-2022 telah memasuki tahapan akhir. Senat UII mengadakan pemilihan pada Selasa (17/4), di Gedung Kuliah Umum, Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII. Dalam pemilihan kali ini, dari 156 anggota senat sebanyak 121 diantaranya hadir dan memberikan hak suaranya. Proses pemilihan hingga perhitungan suara berlangsung lancar dengan dua kandidat di setiap posisi jabatan Wakil Rektor.
Empat Calon Wakil Rektor UII terpilih periode 2018-2022 yaitu Dr. Drs. Imam Djati, M.Eng.Sc., sebagai Wakil Rektor I, Dr. Zaenal Arifin M.Si, sebagai Wakil Rektor II, Dr. Drs. Rohidin, M.Ag., sebagai Wakil Rektor III, dan Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., sebagai Wakil Rektor IV. Ke-empat Calon Wakil Rektor UII terpilih tersebut kemudian ditetapkan secara resmi oleh Panitia Pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII Periode 2018-2022 pada hari yang sama.
Rektor UII yang juga sekaligus sebagai Ketua Senat UII, Nandang Sutrisno S.H., LLM., M.H., Ph.D. menyampaikan dukungannya terhadap Raktor dan Wakil Rektor UII terpilih periode 2018-2022. “Mari kita dukung bersama-sama dan kita doakan semoga tim Rektorat yang telah terpilih bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Sementara Calon Rektor UII terpilih periode 2018-2022, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D menyampaikan selamat kepada para Calon Wakil Rektor terpilih yang akan mendampinginya dalam lima tahun ke depan. Ia menyampaikan terimakasih kepada panitia khususnya seluruh anggota Senat UII yang telah menjalankan proses pemilihan Rektor dan Wakil Rektor UII periode 2018-2022.
“Saya ingin menyampaikan terimakasih kepada panitia khususnya Senat UII yang telah melaksanakan pemilihan ini dengan sejuk sehingga proses pemilihan berlangsung dengan lancar,” tuturnya.
Yang kedua, Fathul Wahid mengamini ucapan dari Bapak Rektor, semoga tim kami bisa menjalankan amanah dengan baik. “Saya tegaskan, jangan sungkan untuk memberikan kritik kepada kami. Jangan segan untuk meniup ‘peluit’ sekencang-kencangnya kalau memang kami melakukan sesuatu yang keliru,” ungkapnya. (MHH/RS)