Ustaz Pago Hardian Ajak Mahasiswa Utamakan Adab dan Ilmu
Dalam rangka Adha Festival 1143 H, Takmir Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan acara Sewu Sunduk Sate pada Rabu (13/07). Kajian yang bertemakan “Sesarengan Dhahar Sate, Wangsul Ngunduh Berkahe” itu dihadiri oleh Penulis Buku Sebutir Debu di Kaki Ka’bah, Ustaz Pago Hardian.
Kajian berlokasi di Masjid Ulil Albab UII, Ustaz Pago Hardian berpesan kepada para mahasiswa untuk fokus terhadap status mahasiswa yang diemban saat ini. Ia meyakini dengan memaksimalkan peran sebagai mahasiswa maka hal itu akan membuka gerbang kesuksesan kelak.
Salah satu cara untuk berbenah diri adalah dengan cara menata adab dan ilmu. Keduanya memiliki proporsi yang saling menguatkan pribadi manusia yang oleh karenanya keduanya harus sama-sama diamalkan. Bahkan menurutnya, adab berada satu tingkat lebih tinggi ketimbang ilmu.
“Bangunlah taman dalam dirimu masing masing-masing, taman seorang muslim maupun muslimah itu adalah keindahan. Nanti akan dihinggapi kupu kupu, perhiasannya itu adab dan ilmu. Bahkan kalau pintar sekalipun kalau ngga punya adab itu orang lain pasti males nanggepin orang yang ga beradab itu. Nah sekarang adab itu mulai ditinggalkan, misalnya saja menentang orang tua, menentang guru atau dosen,” pesannya.
Kemudian, lanjut Ustaz Pago Hardian, “Kalian kalau lagi kuliah, kuliah yang bener, jangan pacaran, pacaran orientasinya ke zina, dan zina akhirnya masuk neraka. Jadi fokus kuliah sampai lulus, pintar lalu bekerja, nanti kalau siap menikah, langsung menikah. Caranya gimana biar gak pacaran?, cari guru ngaji,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, ia melanjutkan bahwa makna pacaran sendiri merupakan salah satu budaya baru yang berorientasi kepada hal-hal negatif. “Orang pacaran itu tidak ada sejarahnya dari zaman Nabi. Sederhananya begini, perilaku kita ini mencontoh 2 tokoh, pertama Nabi kemudian yang kedua itu Iblis. Nah kalau pacaran ini larinya ke mana di antara dua tokoh ini?, kalau yang dicontohkan Nabi tidak ada, ya berarti ke Iblis,” terangnya.
Selain itu, penulis yang berdomisili di Jogjakarta itu menjelaskan, tips lain untuk meninggalkan pacaran atau ketertarikan terhadap lawan jenis adalah dengan menjauhi hal-hal yang dapat memancing hawa nafsu. Hal ini bisa dilakukan dengan membatasi diri dari penggunaan gadget yang berisi konten bermuatan negatif.
“Caranya gimana supaya berhenti menggebu-gebu?, yang laki-laki berhentilah melihat foto-foto perempuan cantik, mulai membatasi diri kepada hal negatif dan menjaga pandangannya, yang perempuan berhenti melihat laki-laki apalagi cowok-cowok korea,” pungkasnya. (AMG/ESP)