UII Turut Tekan Angka Pengangguran Melalui Job Fair
Dalam rangka mendorong tingkat keterserapan lulusan perguruan tinggi ke dalam dunia industri, Universitas Islam Indonesia (UII) Career Center kembali mengadakan Job Fair pada Sabtu-Minggu, (26-27/8), di Auditorium Abdulkahar Mudzakkir UII. Agenda yang konsisten digelar ini merupakan salah satu upaya UII, untuk turut meberikan solusi menekan angka pengangguran.
Penyelenggaraan Job Fair UII juga akan menandai dibukanya rangkaian kegiatan UII Integrated Career Days 2017. UII Integrated Career Days merupakan pekan karier terpadu yang menyajikan kegiatan-kegiatan untuk mendukung lulusan perguruan tinggi dalam meraih karier, seperti Career Seminar, Career Mentoring, Career Counseling, Campus Hiring, dan Job Fair.
Disampaikan Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D., tingginya angka pengangguran yang terjadi di Indonesia selama ini salah satunya disebabkan oleh kesenjangan informasi antara perusahaan pengguna dan pencari kerja. Hal ini di antaranya dapat terjadi karena kurangnya media penyampaian informasi kepada pencari kerja.
Nandang Sutrisno menuturkan, dari data ketenagakerjaan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS)menunjukkan bahwa Jumlah pengangguran terbuka di Indonesia per Februari tahun 2017 masih cukup tinggi yaitu mencapai 7,01 juta orang atau sekitar 5,33 persen. ”Di DI Yogyakarta sendiri, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2017 mencapai 2,84 persen,” paparnya.
Sementara disampaikan Ketua Panitia UII ICD 2017, Baziedy Aditya Darmawan, SE., MM., pelaksanaan Job Fair UII diikuti oleh perusahaan-perusahaan terkemuka, baik nasional dan multinasional di Indonesia. Kegiatan Job Fair UII sendiri terbuka untuk diikuti oleh lulusan perguruan tinggi manapun secara gratis secara daring (onine) melalui laman web acc.uii.ac.id.
Baziedy Aditya Darmawan dalam laporannya menuturkan, terdapat hampir 3.000 pendaftar Job Fair UII kali ini dan masih berpotensi untuk terus bertambah selama penyelenggaraan. Menurutnya, diperkirakan total pengunjung mencapai lebih dari 5.000 orang selama penyelenggaraan Job Fair.
”Job Fair tidak hanya diikuti oleh para pencari kerja saja, sebanyak 16% diantaranya merupakan mahasiswa yang ingin mengetahui requirements atau job specification yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam persiapan karier di masa mendatang,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan Baziedy Aditya Darmawan, pengunjung Job Fari juga tidak hanya lulusan perguruan tinggi yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tetapi juga dari berbagai daerah. Adapun pendaftar yang berasal dari DIY mencapai 50% dan Jawa Tengah 28%. “Asal pendaftar terbanyak berikutnya berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten, dan Riau,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sleman, Drs. Untoro Budiharjo, MM. yang turut hadir dan membuka secara resmi jalannya Job Fair UII menuturkan, konsekuensi dari DI Yogyakarta sebagai kota pendiikan adalah banyaknya pelajar, mahasiswa serta lulusannya. Ia menuturkan, DI Yogyakarta bukan kota industri, sehingga lowongan dan serapan kerja relatif kecil.
“Bila kita hanya mengandalkan lowongan kerja yang ada di daerah Sleman dan DI Yogyakarta secara keseluruhan, maka para alumni atau lulusan tidak mungkin bisa tertampung di dalam dunia kerja,” ungkapnya.
Oleh karenanya, seperti disampaikan Untoro Budiharjo, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya agar pengangguran bisa dikurangi, bisa diturunkan. Salah satunya dengan melakukan kegiatan kerjasama dengan berbagai perusahaan yang ada di luar DI Yogyakarta. “Dengan acara Job Fair seperti ini, tentunya UII sangat membantu Dinas Tenaga Kerja dan Kabupaten Sleman pada umumnya,” tandasnya.