UII Turut Kuatkan Akselerasi Perkembangan Startup Yogyakarta
Universitas Islam Indonesia (UII) konsen mengawal perkembangan startup tidak hanya di kalangan internal kampus, namun juga di lingkup regional Yogyakarta. Sebagaimana disampaikan Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan UII, Ir. Wiryanto Raharjo, M.Arch., Ph.D. ketika berkesempatan menjadi salah satu pembicara dalam forum Roadshow Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital D.I. Yogyakarta. Acara yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika RI itu digelar secara daring pada Sabtu (20/8). Tema yang diusung adalah “Peran Universitas dalam Pengembangan Startup Digital di DIY”.
Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa UII dalam mengembangkan wirausaha mahasiswa dengan implementasi dari hibah ERASMUS dan GITA Project (Growing Indonesia a Triangular Approach). Dimulai dari menyediakan fasilitas, kurikulum mata kuliah yang berisi program pengembangan kesempatan pembelajaran inovatif hingga memungkinkan mahasiswanya mengembangkan kemampuan berwirausaha.
“Sejak tahun 2014, UII menghadirkan organisasi yang bernama Inkubasi Bisnis Bersama (IBISMA), harapannya mampu membentuk ekosistem kewirausahaan yang kuat bersama-sama baik di kalangan mahasiswa maupun masyarakat. Tidak hanya itu, banyak mahasiswa di luar daerah untuk menimba ilmu di Yogyakarta sehingga dapat menjadi momentum mengajarkan kewirausahaan pada mahasiswa sehingga ilmu tersebut dapat diimplementasikan untuk membangun startup di daerah mereka masing-masing”, ungkapnya.
Ketujuh startup UII binaan IBISMA pada Tahun 2021 berhasil menerima hibah senilai Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) dari Kemendikbud Ristek/BRIN senilai Rp 1.750.000.000. Tujuh tenant IBISMA UII yang mendapat pendanaan yakni Usy-Box Urinalysis Rapid Test Service, Idemes 2.0, ITMS 1.0, Netraku, Next Optima, Ranger Px-Ii, dan Zakea Indonesia.
Sementara itu, Sebastian Alex Dharmawangsa selaku Direktur Program Gerakan 1.000 Startup Digital dalam pembukaan acara mengatakan keberadaan startup sangat penting untuk meningkatkan perekonomian. Kemenkominfo telah melakukan transformasi teknologi dan dukungan perkembangan startup sehingga banyak startup yang telah berkembang di Indonesia.
“Kemenkominfo sudah menghadirkan palapa ring di berbagai daerah di Indonesia sehingga memberikan manfaat internet semakin cepat dan palapa ring yang muncul semakin banyak juga memberikan internet dengan harga yang murah. Tidak hanya itu, pemerintah juga akan segera meluncurkan satelit SATRIA-1 (satelit multifungsi pemerintah) untuk memperkuat layanan telekomunikasi di Indonesia.
Menurutnya, transformasi mengenai teknologi tidaklah cukup untuk meningkatkan keinginan masyarakat berwirausaha sehingga perlu adanya kerja sama di berbagai bidang. Salah satunya yakni mengajarkan masyarakat akan potensi menggunakan internet secara positif dan juga memberikan manfaat perekonomian di Indonesia.
“Hal ini mendasari kegiatan Program Gerakan 1.000 Startup Digital untuk masyarakat umum untuk menggunakan internet secara positif terutama dengan menjadi wirausaha, dengan berbagai tahapan, yakni ignition, networking, workshop, hacksprint, dan bootcamp”, pungkasnya. (PN/ESP)