UII Teruskan Sinergi Kerja Sama dengan USIM Malaysia
Universitas Islam Indonesia (UII) terus memperkuat kerjasama dengan perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara. Sebagaimana tergambar melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) pada Rabu (4/6). Penandatanganan MoU ini merupakan perpanjangan dari MoU yang sebelumnya sudah pernah disepakati pada tahun 2018. MoU diadakan secara daring dengan platform Zoom Meetings.
Dalam sambutannya, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D menegaskan bahwa kerja sama diharapkan mampu memberikan manfaat khususnya dalam mobilitas internasional bagi sivitas akademika kedua universitas. “Kita berharap kerja sama ini bisa mencakup hal yang lebih luas lagi. Selain menyambung persaudaraan juga bisa mempererat hubungan keilmuan.” Ujarnya.
Sementara itu, Rektor USIM, Prof. Dato’ Dr. Mohamed Ridza Wahiddin berharap kerja sama antara Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII dan Fakultas Syariah & Undang-undang USIM akan mendorong lahirnya pelajar yang beradab, holistik dan berakhlak melalui program-program yang akan dilaksanakan.
“Semoga dengan kesepahaman yang terjalin akan membuka jalan kepada perjanjian-perjanjian lain yang lebih fokus pada UII dan USIM.” Katanya. Ia juga menyampaikan bahwa kedua universitas sudah bekerja sana sejak tahun 2011 melalui penandatanganan MoU tahun 2011-2016 dan disusul dengan penandatanganan MoU mobilitas pada tahun 2015.
MoU ini akan ditindaklanjuti melalui beberapa program bersama khususnya mobilitas internasional mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan kedua universitas baik secara daring maupun luring. Saat ini, mobilitas internasional sudah dijalankan secara daring dengan kehadiran 2 orang dosen USIM yang mengajar secara daring di FIAI UII.
Sedangkan beberapa dosen FIAI UII juga menjadi pengajar di USIM seperti Dr. Nur Kholis, S.Ag., SEI., M.Sh.Ec. dan Fuat Hasanuddin, Lc., MA yang beberapa kali mengajar di USIM. Ke depannya, UII akan menjajaki kemungkinan untuk mengirimkan para dosennya mengajar selama satu semester penuh di USIM.
Pihak USIM juga mengusulkan berbagai kegiatan lain yang bisa menjadi implementasi MoU ini seperti kolaborasi riset jangka pendek, menengah, dan panjang. Pertukaran promotor dan co-promotor untuk menguji tesis mahasiswa pasca sarjana dan disertasi bagi candidate program doktoral juga coba akan diimplementasikan.
Kedua universitas berencana untuk menindaklanjuti kerja sama melalui pertukaran mahasiswa secara hybrid (daring dan luring) di semester yang akan datang. Kolaborasi mahasiswa dari kedua dalam menyelenggarakan acara-acara bertaraf internasional juga dipandang bisa menjadi sebuah peluang kerja sama di bidang non akademik. (AP/ESP)