UII Terima Kunjungan Kerja Dari Dewan Guru Besar Universitas Indonesia
Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan kerja dari Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Indonesia (UI) pada Selasa (6/8) di Gedung Sardjito Kampus Terpadu UII. Hadir dalam pertemuan ini Rektor UII Fathul Wahid, Ketua Majelis Guru Besar (MGB) UII Prof. Ir. Moch. Teguh, MSCE, Ph.D., jajaran MGB UII, serta para wakil rektor dan dekan dilingkungan UII. Sementara dari UI turut hadir Ketua DGB UI Prof. Harkristuti Harkrisnowo, S.H., M.A., Ph.D.
Rektor UII dalam sambutannya menyampaikan banyaknya kesamaan yang ada antara UI dan UII dalam perjalanan panjang sejarah hidupnya. “Saya melihat UI dan UII memiliki banyak kesamaan yang pertama ialah pionir dalam pendidikan tinggi jika UI pionir perguruan tinggi negeri (PTN), UII pionir perguruan tinggi swasta (PTS),” tuturnya.
“Kedua sama-sama didirikan di Jakarta yang saat itu UII bernama Sekolah Tinggi Islam (STI), yang ketiga sama-sama menjadi induk perguruan tinggi setelahnya, dan terakhir adalah UI dan UII sama-sama memiliki kepedulian dan ingin selalu bermanfaat untuk bangsa,” lanjut Fathul Wahid.
Fathul Wahid menjelaskan kebermanfaatan UII untuk bangsa, tidak lepas dari tiga hal yaitu keikhlasan para pendiri yang sudah tuntas paripurna dengan dirinya sendiri, kontribusi banyak pihak termasuk para sahabat UII, dan ikhtiar sivitas akademika UII dalam meneruskan perjuangan peradaban.
Agenda pertemuan dilanjutkan dengan sambutan dari Prof. Ir. Moch. Teguh, MSCE, Ph.D. Ia memaparkan terbentuknya MGB UII dan kedinamisan kehidupan di UII yang berani dengan lantang dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat. Selain itu, dalam kesempatan ini, MGB UII juga menawarkan DGB UI untuk menyikapi isu pemberian jabatan akademik guru besar.
“Minggu lalu, kami merumuskan pernyataan sikap yang sifatnya umum terkait kasus pemberian guru besar, ini kami lakukan sebagai bentuk empati kami kepada masyarakat yang menuntut keadilan kasus ini,” ujar Ketua MGB UII ini.
Senada, Prof. Harkristuti Harkrisnowo, S.H., M.A., Ph.D. memilih UII dalam kunjungan kerjanya karena UII banyak memberikan perspektif yang kritis dan membangun yang jarang ditemukan di perguruan tinggi lainnya terutama dalam menyikapi isu yang berkembang seperti salah satunya isu pemberian profesor kehormatan.
“Selain itu juga ada satu isu yang perlu kita dalami adalah banyak kebijakan di Indonesia yang tidak berdasarkan pada bukti nyata, seperti menerbitkan jurnal tanpa memperhatikan ethical clearence-nya, ada yang sudah discontinue, dan parahnya ada yang hanya titip nama saja, ini benar-benar membuat gundah,” tutur Ketua DGB UI ini
Agenda pertemuan dilanjutkan dengan pemberian cinderamata antara DGB UI dan MGB UII, dan diskusi yang dipandu oleh Prof. Moch. Teguh dibersamai oleh Fathul Wahid dan Prof. Harkristuti Harkrisnowo. Dalam diskusi ini selain membahas isu profesor kehormatan, juga memperbincangkan terkait dengan aktivitas mahasiswa dan upaya guru besar dalam menjalankan pendidikan yang cerdas dan beretika. (AHR/RS)