UII Tandatangani Nota Kesepahaman Dengan Kedubes Republik Yaman di Indonesia
Universitas Islam Indonesia (UII) terus meluaskan kerjasamanya dengan berbagai pihak eksternal. Hal ini sejalan dengan kebijakan internasionalisasi dan mobilitas global yang dicanangkan universitas. Salah satunya kerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Yaman di Indonesia yang tercermin melalui penandatanganan nota kesepahaman di Gedung Prof. Dr. Sardjito, kampus terpadu UII pada Kamis (1/4). Dalam acara ini Kedubes Republik Yaman di Indonesia diwakili oleh Attache of Expatriates Affairs, Mr. Khaled Ahmed Binsaad. Sedangkan UII diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D.
Kerjasama yang akan dibangun oleh kedua belah pihak meliputi beberapa hal. Di antaranya yakni pertukaran sivitas akademika dan staf, pengembangan program bersama, pengembangan program manajemen dan administrasi, pertukaran informasi, koordinasi serta fasilitasi penerimaan mahasiswa internasional.
Wiryono Raharjo mengawali sambutannya dengan menceritakan tentang sejarah UII sebagai kampus nasional tertua di Indonesia. “Saat ini UII memiliki sekitar 28.000 mahasiswa. Beberapa di antaranya berasal dari Yaman. Ini memang bagian dari kebijakan internasionalisasi yang digalakkan UII”, ungkapnya.
Wiryono juga menambahkan tentang pentingnya Republik Yaman sebagai bagian dari mitra kerjasama strategis UII. Pihaknya berkomitmen agar dapat meningkatkan jumlah mahasiswa asing yang belajar di UII, yang salah satunya dapat berasal dari Yaman.
“Oleh karenanya, kami melihat pertemuan pagi ini sangat penting. Kami berharap lewat seremoni penandatanganan kesepahaman ini dapat melahirkan aktivitas yang bermanfaat bagi kedua belah pihak ke depan”, imbuhnya.
Sementara itu, Mr. Khaled Ahmed Binsaad menyampaikan salam dari Duta Besar Republik Yaman Untuk Indonesia, Mr. Abdulgani Nassr Ali Al Shamiri yang berhalangan hadir dalam penandatanganan.
“Kami ingin menjalin kerjasama bidang akademik dengan berbagai macam sivitas akademika. Alhamdulillah kami menemukan UII sebagai partner pertama kami menjalin kerjasama pendidikan di Indonesia”, ucapnya.
Selanjutnya Khaled juga berterima kasih atas kesempatan yang diberikan UII kepada beberapa mahasiswa Yaman untuk dapat menimba ilmu. Khaled berharap paska penandatanganan kesepahaman semakin banyak pelajar Yaman yang dapat belajar di UII.
“Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kami, warga negara Yaman, untuk dapat menerima beasiswa dari salah satu universitas terbaik di Indonesia”, ujar Khaled. Seperti diketahui, mahasiswa Yaman yang berkuliah di UII merupakan penerima skema beasiswa Future Global Leaders Scholarships yang dijalankan UII.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dimoderasi oleh Direktur Kemitraan/Kantor Urusan Internasional UII, Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A. Tercatat sejak 2019, setidaknya terdapat 28 mahasiswa asal Yaman yang tengah belajar di UII. Sebagian besar menempuh studi di Program Studi Sarjana di Program Internasional Teknologi Industri. Melalui diskusi, kedua pihak juga menggali berbagai potensi aktivitas yang dapat dikembangkan dalam kerangka nota kesepahaman tersebut, salah satunya adalah kemungkinan kerjasama dengan perguruan tinggi di Yaman.