UII Selenggarakan Lokakarya Pengukuran Inovasi PT
Internasionalisasi pendidikan tinggi terus diupayakan oleh UII. Hal ini nampak dalam kerjasama antara UII dengan berbagai universitas asing, seperti The University of Gloucestershire, Inggris; Universität Innsbruck, Austria; Dublin Institute of Technology, Irlandia; dan Fachhochschule des Mittelstands, Jerman, bersama lima perguruan tinggi di Indonesia dalam hibah Erasmus+ Capacity Building in the field of Higher Education.
Nama program yang diusung dalam kerjasama ini adalah “Growing Indonesia: A Triangular Approach (GITA)”. Sebagai bentuk dari implementasi hibah GITA tersebut, UII mengadakan Lokakarya mengenai HEInnovate yang merupakan alat ukur (independent assessment tool) untuk menilai potensi inovasi institusi perguruan tinggi pada Rabu (7/3) di Gedung Kuliah Umum Prof. Sardjito, kampus terpadu UII.
GITA sendiri merupakan program yang memberikan manfaat kepada UII untuk mengembangkan potensi entrepreneurial university. Di samping itu, program tersebut juga meningkatkan kapasitas mahasiswa, lulusan, dosen dan segenap sivitas akademika dalam tiga area prioritas yaitu kerjasama universitas-bisnis (university-enterprise cooperation), kewirausahaan (entrepreneurship), dan kelayakan kerja lulusan (employability of graduates).
Wiryono Raharjo, PhD selaku salah satu anggota tim menjelaskan acara lokakarya mengenai HEInnovate ini bertujuan untuk menggali sejauh mana persepsi warga UII tentang kualitas enterpreuner yang dimiliki. “Hal ini penting untuk digunakan dalam penentuan strategi ke depan agar tahu posisi mindset entrepreneur di UII. Jika kita berbicara entrepreneurship maka ini bukan hanya tentang unit bisnis tapi lebih luas dari itu yakni tentang mindset bisnis agar bisa dijadikan riset yang bisa dihilirkan ke masyarakat luas,”. Terangnya.
Sementara itu Direktur DPPM UII Yulianto Purwono Prihatmaji, MT, Ph.D. menjelaskan luaran acara ini untuk membuat pemetaan dari entrepreneur yang ada di UII. “Kami ingin memotret entrepreneur yang ada di UII dari arah pendidikan, penelitian, dan industri sehingga kita bisa membuat pemetaan yang jelas terkait posisi entrepreneur UII,”. ungkapnya. (EF).