,

UII Sambut Mahasiswa Baru dengan Kuliah Perdana Daring

Kuliah Perdana menjadi penanda diembannya gelar mahasiswa. Sebanyak 5.830 cendekiawan muda, mahasiswa baru Program Diploma dan Sarjana Universitas Islam Indonesia (UII) Tahun Akademik 2020/2021 mengikuti Kuliah Perdana pada Selasa (8/9). Kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui siaran langsung Youtube sebagai respon pandemi.

Rektor UII Prof. Fathul Wahid, Ph.D. memberi ucapan selamat kepada mereka, mahasiswa baru UII, yang lulus seleksi dari 25.720 pendaftar. “Selamat bergabung menjadi keluarga besar UII. UII adalah pioner pendidikan tinggi di Indonesia yang kelahirannya dibidani para pendiri bangsa, pada 27 Rajab 1364 Hijriah yang bertepatan dengan 8 Juli 1945 Masehi, sekitar 40 hari sebelum Indonesia merdeka. Kampus ini merupakan rumah besar semua anak bangsa yang datang dari beragam latar belakang, seluruh penjuru Indonesia, dan bahkan mancanegara,” ucap Fathul Wahid.

Apa yang disampaikan Rektor UII itu memang benar adanya. Persebaran mahasiswa baru UII berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Selain didominasi dari provinsi di Pulau Jawa, secara signifikan jumlah pendaftar UII berasal dari Kalimantan Timur, Riau, Sumatera Selatan, Lampung dan Nusa Tenggara Barat. UII pun turut menerima 66 mahasiswa internasional yang lulus seleksi dari Yaman, Thailand, Suriah, Palestina, India, Pakistan, Nigeria, dan negara lain.

Dari ribuan mahasiswa baru, 195 diantaranya memperoleh beasiswa dari berbagai kategori, yakni Beasiswa Hafiz Al-Quran, Beasiswa Duafa, Beasiswa Pondok Pesantren UII, Beasiswa Atlet & Juara Seni, dan Beasiswa Kartu Indonesia Pintar.

Fathul Wahid menyebut, mereka yang berkesempatan menjadi mahasiswa sebagai anak bangsa yang beruntung. Karena, menurutnya, lebih dari 60 persen anak bangsa lain tidak dapat mengenyam pendidikan tinggi. Ia juga mengingatkan akan gelar mahasiswa yang diemban serta konsekuensinya.

“Bagi mahasiswa baru, hari ini adalah penanda langkah awal saudara menjadi pribadi dengan gelar baru, mahasiswa. Siswa yang maha dengan semua kelebihannya. Saudara dituntut lebih mandiri dan bertanggung jawab dalam mengelola hidup, dan tidak lagi menjadi anak papa mama yang manja,” pesannya.

Ia mengungkapkan, di UII mahasiswa tidak hanya belajar disiplin ilmu pilihan, tetapi juga memperdalam ilmu agama dan mengamalkannya, serta mengasah kepedulian sosial. Semangat keilmuan, keislaman, dan kebangsaan dipertemukan dalam harmoni.

“Bekal hidup ini penting karena saudara adalah calon pemimpin bangsa, aktor peradaban masa depan. Karenanya, mulai hari ini, gambarlah diri saudara yang baru. Desain jalan hidup saudara. Masa depan membutuhkan aktor dengan literasi, kemampuan, dan keterampilan baru,” tegasnya.

Usai sambutan, dilakukan serah terima mahasiswa baru oleh perwakilan orang tua/wali mahasiswa dilanjut dengan pelantikan. Muhammad Khusnul Khuluq Talijiwa, mahasiswa baru Program Studi (Prodi) Arsitektur penerima Beasiswa Pondok Pesantren UII, dan Fadila Agvina, mahasiswa baru Prodi Ilmu Komunikasi penerima Beasiswa Atlet & Juara Seni jalur Penelusuran Siswa Berprestasi (PSB), bersama orang tua mereka mengikuti serah terima dan pelantikan simbolik itu.

Setelah sesi perkenalan jajaran pimpinan UII di tingkat universitas dan fakultas, giliran alumnus Prodi Ilmu Kimia, Khoiria Oktaviani selaku Communication Manager Kementerian ESDM berbagi pengalaman dan motivasi dengan tema “Mantapkan Hati Merajut Mimpi”. Alumni inspiratif itu berbagi pengalaman tentang manajemen waktu, menemukan potensi terbaik diri, serta meningkatkan kemampuan, yang menurutnya menjadi kunci bagi mereka memulai perjalanan baru sebagai mahasiswa. (HR/ESP)