UII Raih Penghargaan Subroto Bidang Inovasi Energi 2017
Konsistensi UII dalam meneliti, mengembangkan, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya energy terbarukan berbuah manis. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan Penghargaan Subroto 2017 Bidang Inovasi Energi Kategori Prakarsa Kelompok Masyarakat kepada UII. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 3086 K/74/MEM/2017 tertanggal 13 September 2017 tentang Penerima Penghargaan Energi Prakarsa tahun 2017.
Pemberian penghargaan tersebut berlangsung di Jakarta pada Rabu (27/8). Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM, M.Hum, Ph.D menerima penghargaan tersebut yang diserahkan secara langsung oleh Menteri ESDM, Ignasius Jonan. Turut hadir dalam penyerahan penghargaan, Dekan FTI UII, Dr. Imam Djati Widodo, M.Eng Sc dan dosen FTI UII, Setyawan Wahyu Pratomo, ST, MT.
Penghargaan Subroto sendiri merupakan penghargaan yang diberikan kepada pihak yang dinilai berjasa, mempelopori serta berkomitmen tinggi untuk mengembangkan energy inovatif dan terbarukan yang dapat memberi kesejahteraan kepada masyarakat. UII menjadi satu-satunya perwakilan perguruan tinggi yang mendapat kehormatan menerima penghargaan. Nama penghargaan diambil dari tokoh Prof. Dr. Subroto yang telah berjasa besar meletakkan pondasi pengembangan energy inovatif di Indonesia.
Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM, M.Hum, Ph.D mengungkapkan rasa syukurnya di sela-sela kegiatan penerimaan penghargaan. “Alhamdulillah, kita, Universitas Islam Indonesia ikut serta berkontribusi menyelamatkan bumi melalui karya bakti FTI yang berinovasi memanfaatkan energi sinar matahari” ungkapnya.
Sementara itu, Dekan FTI UII, Dr. Imam Djati Widodo, M.Eng Sc bahwa FTI UII memiliki kebijakan strategis untuk mendorong pemanfaatan energy terbarukan di lingkungan fakultas. Hal ini ditunjukkan dengan pemasangan solar cell yang berkekuatan 2×5.000 Watt untuk kepentingan menyalakan proyektor di lingkungan FTI UII. “Nilai investasi untuk solar cell di FTI senilai 522 juta. Di samping itu, kita juga telah mengganti lampu dengan LED sehingga mampu menghemat energi hingga 50%”, terangnya.
Kebijakan inilah yang mendorongnya memberanikan untuk mengajukan UII agar dinilai oleh tim Kementerian ESDM dalam penghargaan Subroto. Menurutnya perolehan penghargaan bukan tujuan utama melainkan sebagai pemantik untuk bekerja lebih baik lagi.
Senada, Setyawan Wahyu Pratomo, ST, MT, selaku Ketua Tim Solar Project FTI UII mengatakan penghematan pengeluaran biaya listrik yang dikeluarkan oleh FTI UII cukup signifikan dengan adanya solar cell. “Penghematan listrik setelah dikalkulasikan terus meningkat seiring dengan bertambahnya umur PLTS yang dipasang di FTI. Penghematan ditaksir mencapai Rp. 55.552.589/tahun, dan Rp.833.288,831,-/15 tahun sesuai dengan data rata-rata tarif kenaikan listrik (TDL) 4,5%/tahun”, ujarnya.
Di samping UII, Yayasan Lengis Hijau, Kota Denpasar, Propinsi Bali, selanjutnya Kelompok Masyarakat Desa Rantau Sakti, Kabupaten Rokan Hulu, Propinsi Riau dan Kelompok Masyarakat Desa Cirompong, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat juga dinobatkan menerima Penghargaan Subroto 2017 Bidang Inovasi Energi Kategori Prakarsa Kelompok Masyarakat.