,

UII Perkuat Kemitraan dengan Jerman

Sebagai perguruan tinggi nasional di Indonesia yang berdiri sejak 1945, Universitas Islam Indonesia (UII) kian konsisten dalam menguatkan upaya peningkatan dampak di tingkat global melalui kemitraan. Hingga 2024, UII telah merajut kemitraan dengan ratusan instansi pemerintah, lembaga, dan perguruan tinggi yang terjalin di 32 negara, termasuk salah satunya di Jerman.

Demikian disampaikan Prof. Fathul Wahid, Rektor UII, saat menerima kunjungan Ina Lepel, Duta Besar Republik Federal Jerman ke Kampus UII, Rabu (31/07). “Kemitraan UII dengan Jerman selama ini terjalin melalui program mobilitas internasional dosen dan mahasiswa, riset bersama, publikasi ilmiah, dan kerja sama kelembagaan dengan perguruan tinggi,” ungkap Fathul.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Christoph Fischer, Sekretaris Pertama untuk Urusan Pers dan Budaya Kedutaan Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, dan Dr. Guido Schnieders, Direktur Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) untuk wilayah Indonesia di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut dibahas sejumlah rencana kerja sama antara UII dan Kedutaan Besar Republik Federal Jerman, termasuk di antaranya adalah usulan UII untuk mendirikan Pojok Jerman di UII. Pojok Jerman ini diharapkan akan menjadi rujukan diplomasi publik Jerman yang terdiri atas informasi dan kegiatan bagi sivitas UII untuk mengenal lebih dekat budaya, pendidikan, dan perguruan tinggi di Jerman.

Pada kesempatan yang sama, UII juga menyelenggarakan kegiatan sesi informasi beasiswa DAAD yang disampaikan oleh Guido. Sesi ini dimaksudkan untuk membuka peluang studi lanjut dan pendanaan riset kolaborasi di Jerman dengan skema pendanaan dari DAAD. Dengan kegiatan ini diharapkan akan memperluas jejaring UII bersama mitra di Jerman, serta menguatkan kolaborasi akademik maupun pertukaran budaya dan bahasa yang sudah berjalan, termasuk meningkatnya jumlah mobilitas internasional yang dilakukan, baik oleh dosen maupun mahasiswa UII dengan institusi di Jerman.