UII Optimalkan Penggunaan Aplikasi UIIKurikulum pada Program Studi
Direktorat Pengembangan Akademik (DPA) Universitas Islam Indonesia (UII) melaksanakan “Workshop UIIKurikulum: Optimalisasi Penggunaan Aplikasi UIIKurikulum di Lingkungan Program Studi UII” pada Sabtu (21/10) di Ruang Teatrikal Lantai 1, Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII.
Bekerja sama dengan Badan Sistem Informasi (BSI), kegiatan bimbingan teknis tersebut mendampingi pengelola Jurusan/Program Studi (Prodi) di lingkungan UII untuk pengenalan sistem serta proses pengisian UIIKurikulum.
UIIKurikulum sendiri merupakan modul baru di sistem UII Gateway yang dimaksudkan sebagai upaya integrasi isian kurikulum, seperti CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan), CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah), struktur mata kuliah, silabi, RPS (Rencana Pembelajaran Semester), hingga skema kelulusan.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., menjelaskan sejarah kurikulum terdahulu yang dibundel menjadi satu berkas. Kini, dokumen-dokumen tersebut diupayakan agar terintegrasi dan bisa diakses bagi segenap pemangku kepentingan guna mempermudah implementasi kurikulum. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi.
“Dalam implementasinya, kurikulum itu sudah baik apa belum, selama ini, ya secara prosedural, kita sudah melakukan yang namanya evaluasi kurikulum. Kalau di dalam Permen (Peraturan Menteri) yang baru (nomor) 53 Tentang Penjaminan Mutu Tahun 2023, sudah secara eksplisit bahwa kurikulum itu harus dilakukan evaluasi. Baik itu per angkatan, sampai dengan dia nanti lulus ada paling enggak empat item yang harus dievaluasi di dalam implementasi kurikulum,” ucapnya.
Menurut Prof. Jaka Nugraha salah satu urgensi aplikasi UIIKurikulum adalah tuntutan penerapan kurikulum yang saat ini dapat dipantau langsung oleh pemerintah, termasuk yang diselenggarakan di masing-masing program studi.
“Apakah kurikulum kita itu sudah mengadopsi atau proses pembelajaran itu pembelajaran berbasis proyek, ataukah pembelajaran penyelesaian kasus. Ketika di dalam mata kuliah itu 50% lebih itu pembelajarannya dilakukan dengan metode berbasis kasus ataukah proyek, mesti harus secara eksplisit. Harus bisa dibaca di dalam sistem. Dan nanti bisa kita laporkan ke dalam PDDikti,” terangnya.
Keberadaan UIIKurikulum diharapkan dapat mempermudah pengelola dalam proses implementasi hingga evaluasi kurikulum. ”Ada dosen yang melaksanakan proses belajar-mengajar dan bisa dilakukan dengan mudah evaluasi apakah kurikulum ini sudah baik, ataukah tidak, ataukah kadang dilakukan revisi-revisi segera. Mungkin ada yang revisi sifatnya minor, dan itu langsung bisa dieksekusi. Tidak harus menunggu perubahan kurikulum secara besar,” tutur Prof. Jaka.
Lebih lanjut, Direktur Pengembangan Akademik, Dr. R.M. Sisdarmanto Adinandra, S.T., M.Sc., mengungkapkan bahwa UIIKurikulum berkaitan erat dengan modul lain pada sistem UII Gateway, termasuk UIIPerkuliahan serta UIIMBKM. “Jadi intinya UIIKurikulum itu kalau semakin lengkap informasinya, semakin rinci, itu akan membantu banyak proses, baik untuk Prodi (Program Studi) maupun bapak-ibu sebagai dosen pengajar di Prodi tersebut,” jelasnya.
Ke depan, UIIKurikulum diharapkan dapat menjadi agregator data kurikulum dari seluruh Prodi yang membantu proses promosi hingga memudahkan proses pembelajaran. Selain itu, ia berharap agar proses pengisian UIIKurikulum dapat dilakukan secara rutin dan lengkap sehingga melancarkan proses akreditasi dan asesmen.
“Tunggu RPS, bukakan UIIKurikulum, selesai. Ini contoh yang selama ini mungkin bapak-ibu kalau mau asesmen RPS masih harus nge-print. Sebetulnya di sini sudah difasilitasi,” tandas Sisdarmanto Adinandra. (JRM/RS)