UII Kembali Menggelar Integrated Carrer Days

Melalui Podcast, Aufanida Ingin Mensyiarkan Ramadan

Direktorat Pengembangan Karier dan Alumni (DPKA) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan kegiatan Integrated Career Days (ICD) Job Fair. Sebanyak 14 perusahaan eksibitor hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu dan Minggu (8-9/6) di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir. Melalui penyelenggaraan ICD ini diharapkan dapat menjembatani dunia usaha dan dunia industri dengan UII.

Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni, Dr. Drs. Rohidin S.H., M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang kembali dapat diselenggarakan. Menurutnya UII terus berkomitmen dalam mengadakan IDC Job Fair tiap tahunnya untuk mendorong semangat mahasiswa dan Alumni UII yang akan memasuki dunia kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.

“Di tengah persaingan di dunia kerja yang semakin ketat, UII terus berkomitmen untuk mengoptimalkan event-event berkaitan dengan perencanaan dan persiapan karir yang tepat serta tertata dengan baik. Dengan persiapan karier yang baik setidaknya para mahasiswa dan alumni UII dapat mengetahui akan kelebihan dan kekurangan sehingga terus memotivasi dirinya untuk bersiap menghadapi dunia kerja,” ungkap Dr. Rohidin

Sementara itu, Direktur DPKA UII, Allan Fatchan Gani Wardhana, S.H, M.H., dalam sambutannya menjelaskan IDC Job Fair 2024 ini berkaitan dengan persiapan karier serta motivasi dan passion untuk mengarungi dunia usaha dan dunia kerja. Beberapa fasilitas yang disediakan di antaranya adalah On Campus Recruitment, Career Seminar, Career Talk Show, Career Consultation, Company Presentation, dan Job Fair. Melibatkan 14 perusahaan yang beberapa di antaranya yakni PT Kalimantan Prima Persada, Bank Mandiri dan MMI yang merupakan BUMN.

Selain itu, kegiatan juga diisi dengan career seminar salah untuk memfasilitasi mahasiswa dan alumni yang membutuhkan informasi beasiswa studi lanjut. Sesi Career seminar ini diisi oleh Virdha Emmalianna Yudha sebagai LPDP awardee Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada

Ssok yang lebih hangat disapa Vey ini memberikan tips mengenai pembuatan esai. Menurutnya pembuatan esai menjadi salah satu prosedur yang penting dalam membangun penjenamaan diri yang baik.

“Esai itu penting, kenapa esai itu penting? Karena yang menyelamatkan kita di tahapan administrasi. Jadi kalau dari awal kalian sudah ga yakin sama esai kalian, berarti kalian gak bisa meyakinkan orang LPDP untuk menginvestasikan ratusan juta atau bahkan milyaran rupiah dari studi yang akan kalian jalankan di S2 atau S3 nanti,” ujar Virdha Emmalianna Yudha.

Lebih lanjut dijelaskan Vei, terdapat 3 indikator yang membuat esai bagus, indikator yang pertama topik atau persoalan yang diangkat memiliki background yang sama dengan kita. “Let’s say kaya aku backgroundku di psikologi. Aku mengangkat tentang isu pernikahan dini, aku masukin aja yang ada kaitannya dengan kekerasan. Skripsiku tentang kekerasan, aku di pusat studi gender, aku aktif di psikologi gender,” jelasnya.

Indikator yang kedua, menurur Vei, menjelaskan pentingnya permasalahan yang diambil. “Indikator terakhir jelaskan kontribusi apa yang akan kalian lakukan terhadap permasalahan atau isu tersebut. Kontribusi yang baik ialah ketika kita memikirkan kontribusi jangka pendek, kontribusi jangka menengah, dan kontribusi jangka panjang,” paparnya. (ADP/AHR)