UII Kembali Cetak Arsitek Muda
Sebanyak 14 arsitek yang terdiri dari 10 wisudawati dan 4 wisudawan muda Program Profesi Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) menjalani prosesi pengambilan sumpah profesi pada Kamis (13/8). Pengambilan sumpah profesi arsitek angkatan ke-5 tahun 2020 ini dilaksanakan melalui daring dan dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII Miftahul Fauziah, Ph.D. Sementara pengambilan sumpah profesi dipimpin langsung Ir. Ahmad Saifudin Mustaqi, MT, IAI, AA, selaku Ketua Ikatan Arsitek Indonesia DIY.
Usai pengambilan sumpah, Prof. Fathul Wahid, Ph.D selaku Rektor UII menyampaikan ungkapan selamatnya kepada para lulusan program Profesi Arsitek yang baru saja disumpah. Dalam sambutannya, ia berpesan kepada para arsitek muda untuk menemukan beragam konsep desain bangunan yang kreatif untuk merespon pandemi Covid-19.
Menurut Fathul Wahid, beberapa tahun ke depan banyak orang akan membutuhkan rumah multifungsi baik untuk tempat tinggal maupun tempat kerja. Ia berpendapat desain seorang arsitek bukanlah hanya sekedar bangunan, rumah, ataupun gedung.
“Sangat mungkin dibutuhkan rumah yang besar, mempunyai sirkulasi udara yang baik, desain gedung bangunan yang memastikan jarak fisik, memperhatikan betul alur mobilitas manusia, fleksibel sampai penggunaan teknologi bangunan yang modern,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fathul Wahid mengajak kepada para arsitek muda untuk menghindarkan diri dari contoh, melainkan naik ke abstraksi yang lebih tinggi. Sehingga memunculkan berbagai imajinasi yang luas dan ide menarik untuk memenuhi kebutuhan manusia ke depan. Terakhir, ia juga berpesan agar para arsitek muda lulusan profesi Arsitektur UII terus menebarkan pesan Rahmatan lil’alamin sebagaimana visi UII.
Di sisi lain, Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia Nasional I Ketut Rana Wiarcha, IAI, menyampaikan bahwa menjadi arsitek tidaklah mudah sebab dibutuhkan waktu panjang. Dalam kehidupannya, peran arsitek terus melakukan pengabdian kepada masyarakat yang lekat dengan perencanaan yang direalisasikan.
Ketua Umum IAI Nasional ini juga menyebut lulusan program profesi Arsitektur UII memiliki keunggulan karena akreditasi internasional dari Korea Architecture Accrediting Board (KAAB). Ini menjadi bekal mereka untuk bersaing hingga level internasional sehingga UII menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya.
Selain itu, Wakil Ketua III Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Dr. Ir. John Paulus Pantouw, mengatakan syarat para wisudawan dan wisudawati profesi arsitek UII telah lengkap dan diakui sebagai arsitek muda dengan akreditasi internasional dari KAAB.
John Paulus juga berpesan agar arsitek muda yang baru disumpah tidak berhenti belajar, sebab masih banyak hal yang perlu dikerjakan. Menurutnya pengambilan sumpah sebagai permulaan dalam meniti karir. Tempat belajar setelah di kampus menurutnya bisa diperoleh melalui webinar atau pelatihan arsitek baik online maupun offline. “LPJK telah memfasilitasi berbagai webinar sehari bisa dua hingga tiga. Manfaatkan pandemi ini untuk terus belajar dan berkarya terus,” pesannya.
Di akhir sesi, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., mengingatkan pentingnya memperhatikan protokol kesehatan agar terhindar dari pandemik. “Kesehatan dan keselamatan manusia menjadi konsen utama kita”, pungkasnya. (SF/ESP)