UII Juara 2 Debat Arab di IIUM
Tim Debat Bahasa Arab Universitas Islam Indonesia (UII) kembali meraih prestasi gemilang dalam ajang lomba internasional. Kali ini UII melaju sampai sesi final dalam IIUM Arabic Debating Championship Open (IADCO) 2017 melawan tuan rumah (IIUM A). Lomba yang digelar oleh International Islamic University Malaysia (IIUM) tersebut diikuti oleh 14 tim yang berasal dari Malaysia, Singapura, Yordania, dan Indonesia. Final (jaulah nihaaiyyah) digelar malam hari di Main Auditorium IIUM, Ahad (6/8).
Tim UII beranggotakan Saiful Aziz (Ahwal Syakhshiyah, 2014), Hamdan Arief Hanif (Ahwal Syakhshiyah, 2014), Auzia Hilmy Muhammad (Ilmu Ekonomi, 2015), dan Muhammad Fakhri Al Kahfi (Ekonomi Islam, 2015). Untuk sampai final, tim UII harus bertanding sebanyak 6 kali. Setelah menang tipis dengan tim tuan rumah (IIUM B) di semifinal akhirnya UII memastikan diri tampil di panggung penutupan sebagai finalis. Sebuah panggung yang memperjumpakan tim dari dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia.
Mosi (motion/masyruu’) final adalah tentang Hijratul ‘Uquul min Duwal al-‘Aalam ats-Tsaalits Tu’aththilu al-Masyaari’ at-Tanmawiyyah (Brain Drain dari Negara-negara Dunia Ketiga Menghambat Proyek-proyek Pembangunan). UII mendapatkan posisi sebagai pihak kontra (mu’aaradhah). Dalam konteks tersebut UII harus meyakinkan 7 juri bahwa perpindahan ilmuan dari negara dunia ketiga tidak menghambat proyek pembangunan. Dari 7 juri tersebut, 2 juri memberikan kemenangan (al-fauz) kepada UII dan akhirnya UII harus puas dengan posisi kedua (Naib Johan).
Saiful Aziz selaku ketua tim awalnya hanya menargetkan bisa masuk 8 besar (quarter-final). “Karena memang persaingan di sini sangat ketat,” tutur Presiden Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) El-Markazi tersebut. Namun tiada disangka, Aziz—sapaan akrabnya—justru dinobatkan sebagai the Best Speaker (Afdhal al-Mutanaadhir) hampir di tiap babak pertandingan hingga melaju ke final.
“Kami harus berusaha keras bersaing dengan tim Malaysia yang April lalu dinobatkan sebagai juara 2 di IUADC Qatar,” lanjut Santri Pondok Pesantren (Ponpes) UII. (SZ)