, ,

UII Jaring Aspirasi Mitra Kerja Sama dalam Partners Gathering 2021

Dalam rangka menjalin dan mempererat relasi yang ada antar mitra kerja sama, Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Temu Mitra (Partners Gathering) pada Sabtu (11/12) berlokasi di Ballroom Kasultanan, Hotel Royal Ambarrukmo. Agenda ini diadakan secara luring secara terbatas bagi mitra yang ada di Yogyakarta dan daring bagi mitra domestik dan internasional. Temu Mitra merupakan agenda tahunan yang rutin diadakan oleh Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional UII (DK/KUI) dan mitranya.

Membuka rangkaian acara Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D menghaturkan terima kasih bagi seluruh mitra yang ada. “Terima kasih atas kerja sama yang sudah terjalin dengan sangat baik dalam waktu yang cukup lama,” ujarnya. Menurutnya, dalam melanggengkan kerja sama, ada dua hal yang diyakini penting yakni saling memberi keuntungan dan mendapatkan manfaat antara mitra.

Lebih dalam dijelaskan bahwa kerja sama yang baik layaknya konsep simbiosis komensalisme dan mutualisme. Kedua konsep tersebut dijelaskan dapat memberi usia yang lebih panjang. “Kalau kita bisa menggaungkan yang dua (komensalisme dan mutualisme), mengedepankan, menebar manfaat antar sesama, maka kerja sama dapat berjalan dengan baik,” harapnya.

Menyoroti angka implementasi capaian bersama mitra, Rektor UII menekankan agar kerja sama yang ada tidak hanya berhenti dalam nota kesepahaman tetapi juga implementasinya. Hal itu untuk sama-sama memberikan manfaat.

Mengakhiri sambutannya Fathul berharap agenda Temu Mitra 2021 ini pihaknya mendapatkan pandangan baru dari setiap mitranya. “Hari ini kami akan lebih banyak mendengar kritik dan saran dari Bapak/Ibu sekalian. Harapannya masukan tersebut dapat kita formulasikan dan tindak lanjuti di waktu yang mendatang,” jelas Fathul.

Capaian UII

Di kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. mencoba menjabarkan portofolio hubungan relasi yang telah dijalin. Diungkapkan sejatinya memperkuat kemitraan menjadi salah satu strategic plan bagi UII. Menurut data yang dirangkum, implementasi kerja sama secara domestik mencapai 72,66% dengan total mitra yang terlibat sebesar 139.

Sedangkan dalam skala internasional, kerja sama yang berhasil implementasi mencapai 90%. Tidak cukup sampai di situ, dalam catatannya sepanjang tahun 2021 telah tercatat ada 42 perjanjian kerja sama yang baru ditandatangani. Angka tersebut masih di luar dari perjanjian kerja sama yang tidak tertulis. Itu menandakan banyaknya perjanjian yang dibangun oleh UII.

Kondisi pandemi menyebabkan lanskap yang ada berubah seketika. Mobilitas yang mudah untuk saling berkunjung menjadi terbatas. Menanggapi hal tersebut, Wiryono Raharjo mengungkapkan tiga strategi yang digunakan: bertahan, berbenah, dan bertumbuh. “Itu strategi kami. Kemudian dari itu, fokus kita adalah menjaga kesehatan, bagaimana kita tetap sehat dan kuliah tetap berjalan aman,” ungkapannya. Hal itu dinilai sebagai ikhtiar untuk tetap mengawal proses perkuliahan yang ada.

Ia menambahkan dalam jangka lima tahun terakhir, UII berhasil membangun kerja sama dengan tipe hybrid. Dipaparkan bahwa kerja sama ini merupakan kerja kolektif antara perguruan tinggi Eropa dan Indonesia. Sejak 2016 tercatat UII berhasil menjalin kerja sama dengan Uni Eropa yang tergambar dalam Erasmus+ REPESEA yang berfokus pada program riset; Erasmus+ GITA (Growing Indonesia a Triangular Approach) dalam ranah penguatan wirausaha; Erasmus+ BUILD (Build University in Leading Disaster) fokus ranah tanggap bencana; Erasmus+ ANGLE (Asean Network for Green Entrepreneurship and Leadership); dan  Erasmus+ IHILead (Indonesian Higher Education Leadership) yang berfokus pada penguatan kepemimpinan perguruan tinggi.

Masing-masing agenda Erasmus+ itu nantinya akan menghasilkan output asosiasi antar universitas. “Sehingga ketika program selesai, proses kemitraan masih terus berjalan dalam wadah asosiasi,” jelas Wiryono ketika mengungkap definisi hybrid partnership.

Selanjutnya, dalam ajang Indonesian International Student Mobility Awards 2021 (IISMA) juga berhasil memberangkatkan 24 mahasiswa UII ke luar negeri. Tidak hanya itu dalam skala ASEAN, kampus tertua di Indonesia ini berhasil bergabung dalam Passage to ASEAN (P2A) sebagai executive board. P2A merupakan wadah perguruan tinggi ASEAN yang mencoba untuk mendorong penguatan dan pertukaran informasi antar budaya. “Sekarang berkembang hingga mengajar bersama, penelitian, dan juga pengembangan kewirausahaan,” tutur Wiryono.

Tetap Eksis di Kala Pandemi

Seperti penjabaran sebelumnya, kerja sama yang dilakukan dengan mitra dapat berbagai bentuk. Menolak menyerah dengan kondisi pandemi, UII tetap eksis dari level domestik hingga skala internasional. Pandemi yang ada justru dimanfaatkan sebagai peluang untuk mengeskalasi posisi. “Aktivitas daring membuka kesempatan yang sangat luas. Sebagai contoh program international credit transfer (ICT) meningkat dua kali lipat dari jumlah biasanya,” jelas Wiryono.

Selain itu diungkapkan juga mahasiswa internasional dapat merasakan kuliah yang lebih ekonomis “tidak harus datang ke sini,” singkatnya. Agenda Global Partnership juga semakin terbuka lebar. Sebagai catatan agenda itu merupakan jalinan kerja sama internasional yang terbagi atas tiga zona: Amerika, Asia-Pasifik, dan Australia. Hampir tiap benua yang terjalin memiliki representasi di tiap-tiap negaranya. Menjamur dan semakin mudahnya pertemuan virtual dipandang sebagai opsi. Hal itu terbukti dalam berlangsungnya aktivitas mahasiswa yang double degree di UII “sekarang tetap kita lakukan secara daring,” tutur Wiryono.

Salah satu agenda yang menyangkut khalayak banyak yakni Erasmus+ BUiLD. Agenda ini tengah tertunda semenjak adanya pandemi. Relasi kerja sama yang dibangun berjangka tiga tahun dan jika tercatat tidak ada kemajuan maka akan dievaluasi ulang. “Program ini nantinya akan berakhir pada terbentuknya asosiasi yang menjadi jembatan untuk ketanggapan bencana di setiap universitas yang ada dan juga responnya,” jelasnya panjang.

Terakhir bersama dengan Universitas Padjajaran, UII menyelenggarakan International Office Conference 2021. Kegiatan itu dikembangkan untuk menanggapi kebutuhan dialog di antara aktivasi internasionalisasi pendidikan tinggi yang ada di Indonesia. (KR/ESP)