UII Ikuti Lokakarya Bersama Mitra Erasmus+
Riset memiliki peran strategis dalam meningkatkan daya saing bangsa. Selain menjadi pilar penting yang menentukan kualitas pendidikan tinggi, riset juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas inovasi dan kebijakan publik.
Demikian disampaikan Direktur Kantor Urusan Internasional UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. dalam pemaparan lokakarya Erasmus+ bertema “Assessing and Improving Research Performance at South East Asian Universities (REPESEA)” di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (6/8). Lokakarya ini merupakan tindak lanjut setelah pelaksanaan kick-off meeting yang diselenggarakan di Bratislava, Slovakia pada awal Maret 2017.
Hadir pada lokakarya tersebut mitra kerja sama UII dalam REPESEA dari 11 (sebelas) perguruan tinggi di tujuh negara. Perguruan tinggi tersebut termasuk Universitas Gadjah Mada (Indonesia); Universiti Teknologi Malaysia, Universiti Teknologi Mara (Malaysia); The National Institute of Development Administration, Burapha University (Thailand); Matej Bel University, University of Economics in Bratislava (Slovakia); Warszaw School of Economics (Polandia); University of Bath (Inggris); dan Université Blaise Pascal, Clermont-Ferrand II (Prancis).
Dalam pemaparan, Wiryono menyampaikan pengalaman UII dalam meningkatkan capaian riset selama beberapa dekade terakhir. “Hingga Agustus 2017, capaian riset UII dapat terlihat salah satunya dari peningkatan signifikan jumlah publikasi internasional terindeks Scopus,” ungkap Wiryono. Selain itu, indikator peningkatan capaian riset juga terlihat dari jumlah hibah eksternal riset yang diterima UII semakin besar dalam beberapa tahun terakhir.
Pemaparan dalam lokakarya Erasmus+ didasarkan pada penulisan makalah riset berjudul “Cultivating Research Culture in Developing Countries: Lessons from an Indonesian Private University” dengan penulis Fathul Wahid, Wiryono Raharjo, Hangga Fathana, dan Feris Firdaus.
Sementara itu, Steering Committee REPESEA, Fathul Wahid, Ph.D., menyampaikan bahwa kegiatan REPESEA merupakan upaya peningkatan kapasitas riset negara-negara kawasan Asia Tenggara yang pendanaannya didukung oleh Program Erasmus+ Uni Eropa (http://www.repesea.org).
“Kegiatan REPESEA dilaksanakan dalam bentuk pengadaan infrastruktur pusat pelatihan, pembuatan modul pelatihan, dan lokakarya, yang ditujukan untuk penguatan riset dan publikasi internasional,” ungkap Fathul yang juga merupakan Kepala Badan Sistem Informasi UII. Kegiatan ini diimplementakan dalam kerangka waktu tiga tahun, mulai Oktober 2016 sampai dengan Oktober 2019.