UII Hadirkan Alumni Sukses untuk Berbagi Pengalaman Meniti Karier
Career mentoring kembali digelar oleh Direktorat Pengembangan Karier dan Alumni Universitas Islam Indonesia (DPKA UII) dengan menghadirkan alumni UII yang dinilai telah sukses meniti karier. Melalui kegiatan ini diharapakan alumni yang dihadirkan dapat menjadi mentor para mahasiswa dalam merancang aktivitas pengembangan kariernya sesuai dengan yang diharapkan.
Penyelenggaraan career mentoring kali ini dengan tema “Passion atau Jurusan: Pilih yang Mana?”, Sabtu (9/9) yang digelar di Auditorium Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII menghadirkan People & Organization Development and Talent Management PT. Putra Perkasa Abadi, Aditya Rendy Putra dan UI/UX Designer PT. Vortex Buana Edumedia, Robbi Kurniawan.
Direktur Pengembangan Karier & Alumni UII, Allan Fatchan Gani Wardhana, S.H., M.H. menuturkan bahwa penyelenggaraan career mentoring ini dapat memberikan gambaran untuk mengetahui dan memilih passion atau jurusan saat bekerja di dunia profesional dengan menghadirkan alumni-alumni yang sudah bekerja secara profesional dan berpengalaman di bidangnya.
“Harapan dari diselenggarakan career mentoring, para mahasiswa mendapatkan gambaran dan mengembangkan kariernya ke depan. Tak sedikit mahasiswa yang terkena dilema menentukan karier ke depannya dan merasa salah jurusan sehingga tidak akan menikmati perkuliahan bahkan gagal,” tuturnya.
Lebih lanjut, Allan Fatchan Gani Wardhana menyampaikan bahwa melalui acara ini mahasiswa yang berpartisipasi juga dapat mengeksplorasi dan mendapatkan gambaran terkait hal dasar seperti keahlian softskill dan hardskill dari kedua narasumber. “Dunia kerja terkadang tidak sesuai dengan kita harapkan sehingga pentingnya kemampuan hardskill dan softskill dapat digunakan untuk menghadapi tantangan saat bekerja dunia profesional,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Allan Fatchan Gani Wardhana juga turut memberikan saran untuk tidak ragu dan tidak menyia-nyiakan kesempatan apa pun yang mungkin berpeluang ke depannya. “Ketika dihadapkan peluang manfaatkan peluang itu sebaik baiknya, terkadang hal kita suka belum tentu baik untuk kita atau sebaliknya dan bahkan menjadi lahan sukses ke depannya,” imbuhnya.
Sementara disampaikan Aditya Rendy Putra, value dalam diri seseorang penting sebagai penentu dalam bertindak dan mengambil keputusan. “Kemajuan seseorang ditentukan dari semakin berkualitas nilai diri maka akan semakin mahal dan mudah menarik kesuksesan,” ungkapnya.
Ia mengutip pernyataan Panji Pragiwaksono, aktor sekaligus penyiar radio di Hard Rock FM Bandung, jangan menyepelekan kesempatan atau pun peluang yang ada di depan kita, dan jalani kesempatan tersebut dengan sebaik mungkin. “Apa pun pekerjaan yang saat ini, apa pun yang jadi duniamu saat ini jangan pernah menyia-nyiakan setiap 5 menit kesempatan yang diberikan kepadamu karena kita tidak pernah tau bisa jadi 5 menit itu yang dapat mengubah hidup kita selamanya,” paparnya.
Menurut Aditya Rendy Putra, menyiapkan karier diperlukan persiapan seperti fokus pada sesuatu yang harus dicapai dan mengambil kesempatan yang ada. Misalnya dalam kuliah kita bersungguh-sungguh dalam mengerjakan apa pun, dan diam-diam dosen ataupun mahasiswa menilai memberikan sebuah kesempatan yang ditawarkan. Meskipun belum mengetahui hendaklah tetap diambil agar menjadi mengerti, dan membuat jejaring sangat penting dalam mengembangkan karier. Ketika memiliki jaringan yang luas maka akan mudah mengembangkan karier.
Lebih lanjut Robbi Kurniawan membagikan pengalamannya tentang bagaimana permulaannya kuliah di Jurusan Pendidikan Agama Islam dan berhasil berkarier menjadi Desain UI/UX Designer PT. Vortex Buana Edumedia. Namun, jurusan yang tidak sesuai dengan karier ke depannya tidak menghalangi ataupun menghambat kesuksesan dalam dunia profesional sesungguhnya.
“87% mahasiswa merasa salah jurusan dan 71.7% pekerja bekerja tidak sesuai dengan jurusan pendidikannya. Walaupun salah jurusan, peran kuliah tidak hanya sekedar menyiapkan kalian untuk menempuh satu bidang karier. Namun, peran kuliah lebih dari itu, seperti membentuk pola pemikiran yang lebih baik dan dewasa,” ungkap Robbi.
Menurut Robbi Kurniawan, dari pada memaksakan diri untuk mengikuti passion dan terlanjur memasuki jurusan perkuliahan lebih baik berfokus pada pengembangan diri. “Agar kita dapat mempersiapkan dan dapat memilih pekerjaan yang kita senangi, kita dapat mulai dari kenali diri terlebih dahulu, mengikuti kesempatan untuk mendapatkan berbagai pengalaman dan buat road map tentang apa saja yang telah kita lakukan dan evaluasi diri,” Ujarnya.
Terakhir, Robbi Kurniawan memberikan closing statement terkait salah jurusan, memikirkan lagi apakah sebenarnya kita salah jurusan atau perasaan saja, dan jangan menjadikan alasan karena salah minat atau bukan passion sehingga bermalas-malasan atau tidak berani mengambil peluang tersebut.
“Jangan pernah jadikan bukan passion atau minat sebagai alasan menghambat pengembangan diri dan menempuh hal yang baru, selesaikan tanggung jawab pekerjaan tersebut dan untuk memilih passion atau jurusan kembali lagi pada diri sendiri dengan melihat apa yang kita inginkan,” pesannya. (CWN/RS)