,

UII Gelar Workshop Penyusunan Dokumen Pendukung Akreditasi Internasional

Universitas Islam Indonesia (UII) bersama Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Belmawa Kemendikbudristek) menyelenggarakan kegiatan Pelaksanaan Program Pengembangan Program Studi Memenuhi Standar Mutu Internasional Tahun 2024. Kegiatan bersama ini berupa penyelenggaran Workshop Penyusunan Dokumen Pendukung Akreditasi Internasional pada hari Kamis dan Jumat (25-26/7) di Hotel Alana Yogyakarta.

Terdapat 5 universitas yang menjalin kemitraan dengan UII yaitu Universitas Negeri Semarang, Universitas PGRI Semarang, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Riau, serta Universitas Islam Bandung. Kegiatan diikuti 59 peserta, dengan rincian 48 peserta dari eksternal UII dan 11 peserta dari internal UII. UII memberikan peluang dengan menyelenggarakan workshop untuk penyusunan dokumen pendukung akreditasi internasional kepada universitas mitra dengan tujuan untuk memenuhi standar mutu internasional bagi program studi.

Dalam proses pembelajaraan, UII menyediakan pendamping, dosen, struktur, tenaga pendidik bagi mahasiswa. Sehingga mahasiswa siap menghadapi kehidupan, karena kita mendidik untuk masa depan mereka. Hal ini dikemukakan Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. saat menyampaikan sambutan pembuka.

“Akreditasi bukanlah tujuan, tetapi sebagai simbol dari pekerjaan-pekerjaan rumah yang telah kita selesaikan,” tutur Profesor Bidang Ilmu Statistika tersebut. Beliau menambahkan, UII berkomitmen untuk mendampingi proses akreditasi dalam artian tidak merasa lebih baik, akan tetapi untuk sama-sama dapat belajar.

“Untuk di program studi Teknik Elektro, kami juga memulai dengan mereview kurikulum yang telah ada. Dan kami pun tetap berproses hingga kurikulum bisa terus update,ungkap Dr. R.M. Sisdarmanto Adinandra, S.T., M.Sc .selaku salah satu pendamping yang membagikan perjalanan panjang mengenai akreditasinya.

Dosen Program Studi Teknik Elektro UII ini menyampaikan bahwa kurikulum yang dipakai sudah terlalu lama sehingga tidak sesuai dengan akreditasi internasional, “Sudah saatnya untuk memperbarui kurikulum, karena itu adalah kunci untuk memenuhi standar akreditasi internasional dan menyesuaikan dengan lembaga luar,” ujar Sisdarmanto Adinandra.

Sementara Dodik Setiawan Nur Heriyanto S.H., M.H., LL.M., Ph.D. dalam kesempatannya menerangkan perubahan pada kurikulum dan akreditasi di Fakultas Hukum UII. “Alhamdulillah kami adalah Fakultas Hukum yang keempat program studinya sudah terakreditasi internasional,” ucap narasumber ke-2 dalam penyelenggaraan workshop ini.

Sementara itu, Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII Dr. Rina Mulyati, S.Psi., M.Si. berharap penyelenggaraan workshop dapat menghasilkan sesuatu serta fokus pada tujuan masing-masing. Dengan harapan UII dapat mempercepat proses akreditasi internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Pelaksanaan Workshop Penyusunan Dokumen Pendukung Akreditasi Internasional ini dibagi dalam beberapa sesi dalam 2 hari. Hari pertama mengangkat materi tentang penyusunan dokumen strategi dan peta jalan program studi. Pada materi ini peserta dibagi dalam 6 kelompok yang didampingi oleh 1 fasilitator. Peserta diminta untuk berbagi pengalaman-pengalaman dalam penyusunan akreditasi dan mengisi asesmen peta jalan program studi yang telah disiapkan oleh panitia. Di akhir diskusi, peserta diminta untuk menyampaikan hasil asesmen agar fasilitator dapat memberikan umpan balik terkait strategi-strategi dan kiat-kiat dalam mengoptimalkan penyusunan akreditasi internasional.

Berbeda dari hari pertama, pelaksanaan workshop hari kedua mengangkat materi terkait penyusunan dokumen outcome-based education (OBE). Peserta diminta untuk mematangkan strategi perkuliahan yang tidak hanya berfokus pada ketercapaian mahasiswa dalam menguasai suatu mata kuliah tetapi bagaimana mahasiswa juga mendapat bekal keterampilan baik hardskill maupun softskill untuk bekal perjalanan karier mahasiswa di masa depan.

Setelah menyelesaikan tugas kelompok, peserta mengikuti kegiatan kunjungan ke Kampus UII. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kluster non eksakta berkunjung ke Fakultas Hukum (FH) dibersamai oleh pimpinan dari FH dan eksakta. Sementara kluster eksakta berkunjung ke Laboratorium Terpadu UII dibersamai oleh pimpinan Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Agenda selanjutnya adalah penutupan, dihadiri oleh oleh Rektor UII, Fathul Wahid. Dalam kesempatan ini, Rektor UII berharap kegiatan workshop yang telah dilaksankan dapat menularkan semangat menumbuhkan kualitas mutu baru pada program studi.

“Kami berbahagia dan sangat berterima kasih kepada Bapak/Ibu peserta yang sudah mengikuti kegiatan workshop ini dengan baik dengan serius. Jika program studi Bapak/Ibu berhasil meraih akreditasi internasional dan mutu semakin meningkat ini bukan kesuksesan UII saja, tetapi kesuksesan kita bersama. Kami juga berharap Bapak/Ibu suatu saat dapat menjalankan peran yang sama seperti UII sekarang, sehingga nanti dapat terwujudkan perguruan tinggi Indonesia maju bersama,” harap Fathul Wahid.

Lebih lanjut, para peserta juga memberikan kesan dan pesannya akan penyelenggaran kegiatan. Peserta menilai kegiatan yang telah diikuti dapat membuka cakrawala pengetahuan untuk terus meningkatkan standar mutu internasinal program studi.

“Terima kasih ke BPM (Badan Penjaminan mutu) UII sebagai penyelenggara, atas kegiatan workshop ini kami menjadi punya tantangan ke depan untuk terus berkembang, walaupun kami merasa gap-nya masih jauh tertinggal dari standar mutu internasional. Tapi dengan workshop ini sangat membuka wawasan kami untuk terus mengejar standar internasional kedepannya,” ungkap salah satu peserta. (AHR/RS)