,

UII Gelar Wisuda Periode II Tahun Akademik 2024/2025

Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan wisuda untuk jenjang Doktor, Magister, Sarjana, dan Diploma Periode II Tahun Akademik 2024/2025 pada Sabtu dan Minggu, 30 November hingga 1 Desember 2024 di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakkir Kampus UII. Pada periode ini, sebanyak 1.099 lulusan diwisuda, terdiri atas 5 lulusan program Doktor, 116 lulusan program Magister, 934 lulusan program Sarjana, dan 41 lulusan Sarjana Terapan. Hingga saat ini UII telah melahirkan lebih dari 129.937 alumni yang telah berkiprah di berbagai bidang, baik di dalam negeri maupun mancanegara.

Rektor UII Fathul Wahid dalam sambutannya menyampaikan beberapa pelajaran dan refleksi yang dapat diambil dari Buku The Good Life: Lessons From the World’s Longest Scientific Study of Happiness karya Robert Waldinger dan Marc Schulz (2023). Buku ini tidak hanya memberikan pengetahuan akan kebahagiaan, tetapi juga memberikan panduan hidup yang relevan khususnya untuk wisudawan baru yang akan menapaki fase baru kehidupan.

“Salah satu alasan banyak orang salah mengira uang adalah kunci kebahagiaan adalah karena definisi ‘kehidupan yang baik’ sering ditentukan oleh masyarakat, bukan oleh diri sendiri. Revolusi digital, media sosial, standar yang tidak realistis, dan iklan yang mendominasi ruang publik menciptakan ilusi bahwa konsumsi adalah sumber kebahagiaan. Kita cenderung membandingkan kehidupan sehari-hari kita dengan gambaran kehidupan orang lain yang telah dikurasi di media sosial,” tuturnya.

Dihadapan wisudawan UII Fathul Wahid mengemukakan, yang dapat diambil dari buku ini untuk melakukan investasi dalam membangun hubungan. Mengutip hasil penelitian dari buku, orang-orang yang memiliki hubungan yang dekat, saling mendukung, dan penuh kasih sayang cenderung hidup lebih bahagia.

Kedua, kita perlu mengupayakan keseimbangan dalam hidup. Di dunia yang semakin kompetitif ini, saudara akan menghadapi tekanan untuk terus bergerak maju untuk mencapai lebih banyak, bekerja lebih keras, dan membuktikan diri. Namun, penting untuk diingat bahwa keseimbangan adalah kunci,” pesan profesor bidang informatika UII ini.

Ketiga, lanjut Fathul Wahid, perlu memikirkan ulang makna kesuksesan yang sejati. Dalam perjalanan hidup, sering diajarkan untuk mengejar kesuksesan material dan prestasi akademik. Namun, beragam penelitian mengingatkan bahwa kesuksesan sejati adalah tentang memberi makna pada hidup, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain.

Sementara itu, wakil alumni UII Ahmad Iman Sukri, S.HI., M.Hum. berpesan kepada wisudawan UII untuk tidak pernah berhenti mengasah kemampuan, memperluas wawasan, dan menjaga integritas. Menurutnya, dunia tidak lagi hanya membutuhkan orang cerdas, tetapi juga orang yang adaptif, inovatif, dan memiliki karakter kuat.

“Jadilah pribadi yang fleksibel, siap menghadapi perubahan, dan mampu memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain. Ingat, gelar ini bukan tujuan akhir, tetapi bekal. Dunia membutuhkan orang-orang yang tidak hanya pandai bicara, tetapi juga berani bekerja. Jangan pernah lelah untuk belajar dan mengabdi. Jangan pernah takut untuk gagal, karena kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan,” tutur Wakil Ketua Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 2024-2029 ini.

Senada, wakil alumni UII dr. Rianti Maharani, M.Si., AIFO-K. dalam pelaksanaan Wisuda UII hari ke-2 pada Minggu (1/12), berpesan kepada wisudawan untuk terus mengejar passion dalam berkarier, bekerja sepenuh hati, dan bisa menjadi agent of change yang membawa dampak positif untuk masyarakat.

“Sebagai alumni Universitas Islam Indonesia, ingatlah selalu nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang telah diajarkan di sini. Jadilah contoh teladan dalam integritas, profesionalisme, dan kejujuran. Pegang teguh prinsip-prinsip yang telah adik-adik pelajari selama di UII,” ungkap Herbal Organic Consultant  PT Pertamina EP (Persero)-Tambun Field, PT Vale Sumbawa, dan PT Vale Indonesia ini. (AHR)