UII Dukung Upaya Pemerintah Mempercepat Vaksinasi Covid-19
Universitas Islam Indonesia (UII) turut mendukung upaya Pemerintah Republik Indonesia dalam mempercepat vaksinasi Covid-19. Kali ini, Auditorium K.H. Abdulkahar Mudzakkir yang berlokasi di Kampus Terpadu UII digunakan sebagai tempat vaksinasi bagi lansia oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, pada 7-8 April 2021.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman drg. Atikah Nurhesti menyampaikan apresiasi atas kesuksesan UII dalam melaksanakan vaksinasi masal bagi para dosen, pegawai dan lansia di sekitar kampus UII pada 30 Maret 2021 yang lalu. “Kita ingin menggandeng UII yang sudah memiliki contoh dalam vaksinasi,” tuturnya.
Atikah menyampaikan terima kasih kepada UII yang sangat all out dalam memberikan bantuan dan pelayanan kepada para tenaga kesehatan selama vaksinasi. “Terutama dari sarana prasana dan bahkan menyediakan dokter dan tenaga perawat. Luar biasa, kita sangat mengapresiasinya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa Kecamatan Ngemplak dan Cangkringan jadi target pelaksanaan vaksinasi bagi lansia. Kedua kecamatan tersebut sebelumnya telah menyelesaikan vaksinasi bagi tenaga pendidik pada jenjang TK, SD, SMP, dan SMA.
“Biar tidak berhenti, kami segera mempercepat akselerasi sasaran vaksinasi bagi lansia. Vaksinasi ditargertkan bisa selesai bulan April,” ujarnya. Menurut Atikah vaksinasi di kedua kecamatan ini lebih unggul bila dibandingkan dengan beberapa kecamatan lain, dimana belum menyelesaikan target pelaksanaan vaksinasi di sektor pendidikan.
Atikah menyatakan bahwa sistem vaksinasi yang kurang familiar bagi para lansia menjadi hambatan lainnya. Namun pihaknya terus bekerja sama dengan padukuhan, kelurahan dan kader untuk membantu menggerakkan lansia dalam mengakses sistem ini.
Lebih lanjut disampaikan Atikah bahwa pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Sleman ditargetkan mampu mencapai 120.000 dosis vaksin. Namun saat ini target vaksinasi baru tercapai sebesar 30% karena beberapa hambatan. Salah satunya adalah jumlah vaksin yang tidak hanya digunakan untuk lansia, namun juga bagi tenaga pendidik dan pelaku industri pariwisata.
Atikah menyebutkan saat ini ketersediaan vaksin yang ada di fasilitas kesehatan (faskes) ada pada kisaran 10.000 dosis di masing-masing faskes. Untuk di UII sendiri tersedia 3000 dosis yang akan digunakan dalam vaksinasi lansia. “Ada sekitar 2000 dosis yang belum terpakai, 1500 akan kita drop ke rumah sakit, 300 di drop ke faskes lain, dan tersisa 200 di gudang,” ujarnya. (AP/RS)