UII Dorong Penguatan Penanganan Risiko Bencana
Dalam rangka mendorong penguatan penanganan risiko bencana, Universitas Islam Indonesia (UII) menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Di antaranya dengan SMPN 4 Pakem yang dibingkai melalui perjanjian kerjasama terkait keadaan darurat ketika terjadinya bencana. Hal ini maksudkan agar UII dapat menyediakan tempat evakuasi jika terjadi bencana. Perjanjian ditandai dengan penandatangan perjanjian kerjasama oleh Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dan Kepala Sekolah SMPN 4 Pakem, Ponidi, S.Pd pada Jum’at (12/4), di SMPN 4 Pakem Sleman.
Penandatanganan kerjasama juga disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Dra. Sri Wantini, M.Pd. Acara inti dari kegiatan ini adalah Gladi Lapang Pembentukan Sekolah Siaga Bencana/Satuan Pendidikan Aman Bencana (SSB/SPAB) dalam Kegiatan Penguatan Kelembagan Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Drs. Joko Supriyanto, M.Si mengatakan bahwa di Sleman terdapat tujuh potensi bencana besar meliputi erupsi Gunung Merapi, banjir lahar dingin, gempa bumi, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan hingga kebakaran.
“Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Kabupaten Sleman saat ini telah berjumlah 61 SPAB”, Tambahnya. Sehingga sangat penting untuk memberikan pendidikan bencana agar siswa di sekolah dapat mengatasi ketika terjadi bencana sebab Kabupaten Sleman memiliki banyak potensi bencana.
Wakil Bupati Sleman Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes memberikan sambutan sekaligus penandatangan peresmian SPAB SMPN 4 Pakem. Ia dalam sambutannya mengatakan bahwa manajemen dalam keadaan bencana haruslah benar agar tidak adanya tumpang tindih dan saling lempar tanggungjawab. Untuk itu perlu dibangun sebuah fungsi manajemen yang dapat saling berbagi peran untuk mewujudkannya.
“Bulan Maret kemarin di Kabupaten Sleman telah terjadi beberapa bencana meliputi 46 kejadian angin kencang, 19 tanah longsor, 6 bencana banjir, dan 8 bencana petir. Sehingga penting untuk melakukan tindakan yang benar agar permasalahan tersebut dapat diatasi” Tambahnya. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa keberlanjutan generasi adalah hal yang penting, kesiapsiagaan harus dilatih sedini mungkin, dan harapannya sekolah-sekolah lain juga mengikuti. Sebagai akhir dari kegiatan tersebut juga dilakukan Gladi Lapang yang diikuti segenap peserta acara. (ANR/ESP)