UII Berkomitmen Tingkatkan Prestasi Atlet dan Juara Seni Mahasiswa
Universitas Islam Indonesia (UII) berkomitmen untuk terus meraih prestasi di berbagai bidang, di antaranya atlet dan seni. Dalam upaya mengembangkan prestasi mahasiswa ke kancah internasional, Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII mengundang Wakil Ketua Ikatan Psikologi Olahraga, Prof. Dr. Dimyati, M.Si., sebagai narasumber dalam seminar bertajuk Strategi dalam Membangun Mental Juara Atlet Mahasiswa yang digelar di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII pada Sabtu (2/3).
Direktur Pembinaan Kemahasiswaan, Arif Fajar Wibisono, S.E., M.Sc., dalam sambutannya menyatakan bahwa mahasiswa UII memiliki banyak potensi. Maka dari itu, pelaksanaan kegiatan seminar diharapkan dapat mendorong segenap mahasiswa agar mampu terus mengasah dan meningkatkan prestasinya.
“Mahasiswa Beasiswa Atlet dan Juara Seni ini menjadi objek pertama yang perlu dioptimalkan potensinya. Tentu teman-teman yang hadir pun ingin menjadi juara. Maka harapan kami hari ini, teman-teman yang memiliki background kompetensi olah raga, seni, dan sebagainya, bisa lebih terasah dan meningkat prestasinya melalui kepercayaan diri,” ujarnya.
Sementara Kepala Divisi Pembinaan Kepribadian & Kesejahteraan DPK UII, Nur Pratiwi Noviati, S.Psi., M.Psi., Psi., menerangkan bahwa seminar tersebut merupakan gebrakan baru yang dilakukan DPK dalam mendorong mahasiswa atlet agar lebih mampu bersaing lebih luas. “Dengan adanya kegiatan ini, kita mau mendorong agar atlet kita dapat berprestasi lebih jauh,” tuturnya.
Selanjutnya di awal diskusi, Prof. Dimyati membahas terkait perbedaan terminologi mental juara dan ketangguhan mental. Menurutnya, mental juara adalah suatu konsep yang lebih ditekankan kepada hasil. Sementara itu, ketangguhan mental merupakan strategi yang diperlukan agar seseorang memiliki mental juara. Oleh karenanya, ketangguhan mental dalam berkompetisi menjadi poin pembahasan utama jalannya seminar.
“Ketangguhan mental itu sangat penting untuk dimiliki karena jika seorang atlet tidak tangguh, maka diasumsikan bahwa mereka tidak akan mampu mengatasi stres dan kesulitan yang timbul,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof. Dimyati menerangkan empat karakteristik ketangguhan mental yang penting untuk diketahui. Di antaranya meliputi kemampuan bertahan di bawah tekanan, kepercayaan diri yang kuat, motivasi yang kuat untuk berhasil, dan mempertahankan fokus pada tujuan. (NDW/CWN/JRM)