UII Adakan Pertemuan Dengan Masyarakat Sekitar Kampus

Komunikasi menjadi hal penting bagi Universitas Islam Indonesia (UII) untuk dapat memberikan informasi yang baik kepada masyarakat di sekitarnya. Hal tersebut Salah satunya diwujudkan oleh Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam (DPPAI) UII melalui forum silaturrahim pemilik kos/kontrakan, ketua RT/ RW, tokoh masyarakat dan tokoh agama sekitar kampus UII.

Jalannya forum silaturrahim dihadiri oleh Wakil Rektor III UII, Ir. Agus Taufiq, M.Sc, Direktur DPPAI UII, Dr. Drs. Muntoha, SH., M.Ag dan Ketua Forum Pemilik Kos Dr. Eng. Risdiyono, ST., M.Eng. Kegiatan berlangsung pada Sabtu (9/12). Bertempat di Masjid Ulil Albab, kampus terpadu UII, Jl. Kaliurang Km.14,5..Forum silaturrahim mencakup beberapa agenda seperti penyampaian informasi dari UII, dialog dan kajian yang disampaikan oleh Dr. Eng. Risdiyono, ST., M.Eng.

Disampaikannya Muntoha, forum komunikasi ini penting untuk menyeleraskan informasi agar tidak ada persaingan tidak sehat antar pemilik kos. Selain itu Ia juga menjelaskan tentang pentingnya pemberdayaan mahasiswa khususnya di ranah agama. “Yang penting antara UII dan para pemilik kos mempunyai tanggung jawab bersama atas mahasiswa/penghuni kos. Kami tidak dapat menjangkau secara penuh untuk memantau para mahasiswa hingga ke tempat tinggalnya” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Agus Taufiq mengenai etika dan aturan yang harus dihadirkan di kos/kontrakan ataupun lingkungan sekitarnya. Menurutnya, forum komunikasi merupakan wadah untuk melindungi agar tidak ada kesalahpahaman. Agus Taufiq juga menyinggung regulasi di ranah institusi tentang alur pengaduan dari pihak masyarakat.

Di akhir kesempatannya, Agus Taufiq menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada masyarakat karena telah membantu para mahasiswa mendapatkan tempat tinggal. “Ini merupakan majelis yang baik bagi kita semua agar informasi yang tersampaikan benar-benar baik. Kita disini sebagai penganti orang tua mereka harus saling memahami, mahasiswa datang dari berbagai penjuru daerah sehingga unggah ungguhnya pun berbeda,” ujarnya. (BKP/RS)