Tips Tetap Fit Berpuasa Bagi Penderita Penyakit Kronis
Puasa adalah ibadah yang wajib dijalankan oleh setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Menjalankan puasa bagi orang yang memiliki penyakit kronis seperti hipertensi, penyakit jantung, dan asam lambung menjadi tantangan tersendiri. Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UII, dr. Erlina Marfianti, M.Sc, Sp.PD membagikan tips bagaimana tetap fit dan sehat berpuasa meski memiliki penyakit kronis. Hal itu disampaikannya lewat webinar pada Senin (05/04).
“Pertama berkonsultasilah ke dokter untuk mengetahui apakah kondisi tubuh stabil yang memungkinkan untuk melakukan ibadah puasa atau tidak. Penderita diabetes dianjurkan untuk mengakhirkan waktu sahur. Karena waktu puasa lebih panjang akan membuat kadar gula darah semakin rendah yang akan membahayakan pasien. Selain itu diet makanan harus diperhatikan, seperti mengurangi makanan manis dan perbanyak air putih,” paparnya.
Selanjutnya penderita hipertensi dan penyakit jantung, disarankan untuk mengurangi asupan makanan yang berlemak dan mengandung garam. “Puasa menuntut seseorang untuk mampu menahan nafsu emosi atau sabar, hal itu tentunya sangat bermanfaat bagi pasien. Saat marah, manusia akan mengeluarkan hormon adrenalin yang akan mengaktifkan saraf simpatis, mempersempit pembuluh darah, dan akan memperberat kerja jantung untuk memompa darah,” lanjutnya.
Di samping itu, ia juga menganjurkan penderita hipertensi dan penyakit jantung untuk mengkonsumsi diet sayuran hijau, buah-buahan, dan air putih. Garam tidak hanya berasal dari garam dapur, tapi juga dari makanan ringan yang rasanya gurih. Oleh karena itu konsumsi air putih minimal 1.5L sangat penting untuk menetralkan kandungan natrium yang tinggi dalam tubuh.
Penyakit kronis lain yang juga perlu diperhatikan yaitu asam lambung atau dikenal sebagai maag oleh masyarakat umum. Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah keadaan rasa terbakar di dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan. Penyakit ini bisa menyerang anak-anak maupun dewasa. Gejala utama dari asam lambung naik adalah rasa seperti terbakar di dada (heartburn), yang bertambah parah setelah makan atau saat berbaring.
Gejala ini dapat disertai dengan keluhan gangguan pencernaan lainnya, seperti sering bersendawa, mual dan muntah, serta maag dan sesak napas. Penyakit asam lambung juga dapat menimbulkan keluhan mulut terasa asam.
“Saat berpuasa kurangi asupan makanan yang akan meningkatkan asam lambung seperti kopi dan sambal. Penderita asam lambung juga dianjurkan saat sahur atau buka puasa mengonsumsi makanan yang mudah dicerna terlebih dahulu. Karena apabila langsung mengkonsumsi makanan pedas akan meningkatkan gerakan peristaltik lambung yang akan menimbulkan gesekan dan akhirnya timbul mual,” jelasnya.
Pada akhir sesi, dr. Erlina Marfianti berpesan tiga hal yang harus diperhatikan oleh penderita penyakit kronis dalam melewati Bulan Ramadhan. Pertama adalah berkonsultasi dengan dokter. Kedua adalah mengatur diet makanan sesuai dengan penyakit yang diderita. Ketiga adalah olahraga. (UAH/ESP)