Tips Sukses Kuliah di Luar Negeri dari Peraih Australia Award Scholarship
Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni Universitas Islam Indonesia (DPKA UII) menyelenggarakan Career Mentoring bertajuk “Reach Your Dream Through Scholarship” pada Senin (20/9) secara virtual. Career Mentoring yang juga menjadi bagian dari UII Integrated Career Days ini menampilkan Siti Mahdaria, S.E., M.M.Comm. yang merupakan Alumni Manajemen (IP) sekaligus penerima Awardee of Australia Award Scholarship Master of Marketing Communication di University of Melbourne.
Mengiringi materi yang hendak disampaikan, ruang virtual pada pagi hari tersebut terlebih dahulu mendapatkan sambutan dari Dr. Drs. Rohidin S.H., M.Ag. selaku Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni UII. “Career Mentoring pagi hari ini menurut saya sangat aktual. Terutama sebagai bentuk mitigasi dan dukungan UII bagi sebagian dari lulusan kita yang memutuskan untuk studi lanjut”, terangnya.
Merunut hasil dari tracer study yang dilakukan setiap tahun oleh DPKA UII, Rohidin menyebut sekitar 13-15 persen dari seluruh lulusan baru memutuskan untuk menempuh studi lanjut. DPKA UII meresponnya dengan menggelar Career Mentoring untuk memfasilitasi para lulusan baru atau mahasiswa yang berkeinginan untuk melanjutkan program studi magister dengan skema beasiswa.
Kemudian mengawali materinya, Siti Mahdaria yang saat ini bekerja sebagai Media Relation Executive di Forest Interactive Indonesia menceritakan ia ingin menjadi traveler dan educator di waktu yang sama. Keinginannya itulah yang mendorongnya berjuang meraih Australia Award Scholarship. Selain itu, ia yakin beasiswa itu akan menambah jejaring (networking) dan membiasakannya dengan bahasa Inggris.
Lebih lanjut, sosok yang akrab disapa Ria ini mengingatkan kepada para peserta mentoring untuk tidak sekedar mengambil kesempatan beasiswa ke luar negeri tanpa mempertimbangkan matang-matang. Untuk itu, Ria memberikan saran agar para pejuang scholarship memperhatikan poin-poin tertentu.
Pertama adalah negara yang hendak dituju, pejuang beasiswa bisa memutuskan dengan memilih satu dari sekian daftar yang hendak dituju.
Kedua setelah mantap memilih negara yang ingin dituju, langkah selanjutnya adalah menentukan universitas yang cocok dengan mahasiswa. Universitas terbaik di negara tersebut bisa menjadi pilihan akan tetapi Ria mengingatkan agar tidak terlalu terpaku pada satu kampus saja. Langkah selanjutnya yang tak kalah penting adalah menentukan jurusan yang diminati, “Biasanya, jurusan di banyak kampus memiliki silabus yang berbeda-beda. Untuk itu, kalian bisa cermati mata kuliah-mata kuliah yang masuk minat kalian di website resmi universitas”, tandas Ria.
Ketiga adalah langkah terakhir yang paling krusial yakni merencanakan manajemen finansial ketika di luar negeri. Pilihan untuk melanjutkan studi dengan bantuan beasiswa maupun dana pribadi perlu dipersiapkan agar mahasiswa mampu bertahan dan fokus pada konsentrasi akademiknya di luar negeri.
Keempat di luar dari semuanya, Ria menambahkan bahwa menemukan mentor yang tepat juga menjadi peruntungannya mendapat kesempatan beasiswa di Melbourne University. “Saya merasa beruntung karena saya punya dosen yang mau membimbing dan mereview essay saya untuk mendaftar beasiswa ke luar negeri, saya kemudian sadar bahwa menemukan orang yang tepat bisa memudahkan kita untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita” pungkasnya. (IAA/ESP)