,

Tips Produktif Menulis di Tengah Pandemi

Menulis merupakan suatu pemberian manfaat kepada orang lain. Sama halnya dengan meneliti, hasil karya yang ditulis merupakan suatu karya monumental sumbangsih dari si penulis bagi pembacanya. Karena di dalamnya lahir gagasan dan pemikiran. Keterampilan menulis sebagian besarnya dapat diperoleh dengan banyak membaca. Dengan membaca mampu memperkaya kosa kata.

Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. Amir Muallim, MIS. saat memberikan sambutan pada kegiatan webinar mahasiswa bertema “Produktif Menulis Di Tengah Keterbatasan” yang diselenggarakan oleh Program Studi Ahwal Syakhsiyah Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI UII), Sabtu (14/11) secara daring. Kegiatan ini menghadirkan Kepala Divisi Pembinaan Kepribadian dan Kesejahteraan Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan UII, Hazhira Qudsy, S.Psi., M.A.

Disampaikan Hazhira Qudsy, selain sebagai tugas ilmuwan dan akademisi, menulis merupakan sarana untuk meluapkan ide atau gagasan yang ada di pikiran penulis. Menulis juga merupakan salah satu cara mencari solusi untuk permasalahan yang ada di sekitar. Tulisan dapat menjawab rasa penasaran atas suatu fenomena. Menulis juga menjadikan seorang penulis mempunyai harapan agar tulisannya bisa bermanfaat untuk orang lain.

Hazhira Qudsy menambahkan bahwa produktif itu merupakan sikap untuk melakukan kegiatan dan ingin terus berkarya. Hasilnya kemudian dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Menulis di dalam keterbatasan di masa pandemi memberikan akses dengan banyak kemudahan. Seperti mencari sumber referensi yang sudah sangat banyak ditemukan menggunakan internet dengan berbagai kemudahan.

“Menulis sudah merupakan bagian dari aktivitas produktif, menulis apapun tidak hanya menulis ilmiah tetapi juga menulis ragam non ilmiah atau populer. Kita tidak akan bisa menulis jika kita tidak membaca, karenanya membaca adalah kunci. Keterampilan pengamatan yang jeli juga perlu dilatih terus-menerus, untuk menilai fenomena yang terjadi. Jika muncul ide, hal pertama yang harus dilakukan adalah menulis ide tersebut dan disusun menjadi outline”, terangnya.

Banyak sekali platform yang bisa digunakan untuk menulis. Penulis hendaknya memanfaatkan media apapun untuk diberdayakan dalam menciptakan penulisan kreatif.

Selain itu, ada cara yang dapat dilakukan untuk melahirkan ide dalam membuat tulisan. Yakni dengan mencari sumber dan membaca, melihat dan mengamati, melakukan diskusi dan sharing dan melakukan survei serta belajar dari pengalaman. Setelah itu action atau tindakan yang dimulai dari hal kecill sangatlah penting untuk merealisasikan tulisan. Dimulai dengan menulis meskipun hanya satu paragraf, membuat tulisan meski masih banyak kesalahan, dan menyegerakan dalam menulis.

“Menulislah meski untuk dirimu saja, di blog atau di diary. Jika ada kesalahan mintalah bimbingan pada dosen, menulislah dengan sebebas-bebasnya untuk menghasilkan karya tulis populer, buatlah saat ini juga, jangan lupa membaca terlebih dahulu sebelum menulis,” tutupnya. (HA/ESP)