Tips Meraih Sukses Ala Santri Pondok Pesantren UII
Menjadi lulusan pondok tak selalu cita-citanya harus menjadi seorang ustaz yang mengisi kajian. Banyak lulusan pondok saat ini yang terjun di berbagai bidang seperti bidang kesehatan, pendidikan, dan bahkan bidang politik. Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni (DPKA) UII mengadakan Career TalkShow dengan tema ‘Sukses Meraih Impian, Yuk Intip Pengalaman Alumni PP UII’. Acara ini mengundang M Addi Fauzani, Sosok Peneliti PSHK UII yang sekaligus telah menjadi alumni Pondok Pesantren (PP) UII, dan diadakan secara online melalui live Instagram @uiicareer pada Jum’at sore (22/5).
Dalam pembukaanya, Addi menjelaskan terkait program PP UII yang merupakan suatu program santri unggulan yang diadakan UII serta didukung fasilitas beasiswa full diperuntukkan untuk semua jurusan kecuali jurusan kedokteran.
Selanjutnya, Addi menceritakan kegiatan selama di pondok. “Agenda rutinitas di pondok UII dilakukan selama setelah maghrib hingga subuh. Adapun ketika pagi hari hingga sore kami sebagai santri UII dibebaskan, dengan itu kami bisa fokus untuk kuliah kampus” ungkapnya.
“Untuk perizinan program pondok pada malam hari, sebenarnya tidak menjadi suatu hal yang rumit dan tak perlu ditakutkan. Pondok akan selalu memberikan izin apabila santrinya mengikuti lomba atau event-event baik nasional maupun internasional. Jadi tidak perlu khawatir jika menjadi santri UII dan bahkan akan selalu didukung untuk bisa mengembangkan potensi yang dimiliki dengan mengikuti lomba dan event-event pada tingkat nasional maupun internasional” ungkapnya.
Karena sudah mendapatkan beasiswa full serta mendapatkan fasilitas di pondok pesantren, Addi bertekad untuk bisa menjadi mahasiswa yang berprestasi dan memaksimalkan potensi yang ada. Berdasarkan pengalamannya, ia pernah mengikuti seminar internasional yang diadakan di Barcelona, Spanyol yang pada saat itu masih dilakukan secara daring.
Addi menyampaikan bahwa saat ini ia bekerja sebagai peneliti di PSHK (Pusat Studi Hukum Konstitusi) UII yang fokus terhadap pengembangan keilmuan, riset, serta pengabdian masyarakat yang kaitannya dengan keilmuan-keilmuan hukum konstitusi.
Selanjutnya, ia menjelaskan manfaat mengikuti program pondok adalah kesempatan adanya sistem pengabdian satu tahun yang disesuaikan dengan bidang studinya masing-masing. Dilihat dari segi karir, sistem pengabdian ini sangat membantu karena ketika menjadi fresh graduate akan mendapatkan pengalaman kerja sesuai dengan bidang studinya yang nantinya akan bermanfaat untuk meraih karir kedepannya.
Menurutnya, lingkungan juga akan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam perjalanan hidup kita. Kadangkala, suatu quotes yang menyebutkan ‘Jangan suka pilih-pilih teman’ itu tidak perlu di terapkan dalam kehidupan kita. Kita sangat membutuhkan lingkungan yang baik untuk menentukan masa depan kita. Oleh karena itu, kita perlu cermat dalam memilih teman agar tidak tercemari dengan lingkungan yang buruk.
Di akhir sesi, Addi berpesan bahwa dalam menentukan karir, bisa dilakukan persiapan sedari awal. “Di awal semester perkuliahan, perlu mengikuti organisasi ataupun UKM yang diminati. karena dari situlah potensi kita akan diasah dan dapat menunjang karir yang kita impikan.” pungkasnya. (A/ESP)