Tips Mencari Sumber Online Terbaik untuk Belajar
Mencari sumber online yang tepat untuk menambah referensi belajar terkadang bukan hal yang mudah. Pasalnya, dengan membanjirnya informasi, kita menjadi kesulitan memilah sumber online yang valid dan kredibel. Padahal di tengah kondisi pandemi Covid-19, sumber online menjadi satu-satunya pilihan untuk tetap belajar karena terbatasnya akses perpustakaan. Oleh karenanya, penting bagi mahasiswa untuk mengetahui sumber data online terbaik untuk menunjang pembelajaran.
Hal inilah yang kemudian direspon UII Learning Center lewat webinar bertema “Mencari Sumber Online Terbaik untuk Pembelajaran” pada Sabtu (2/5) dengan pembicara Ima Dyah Savitri, S.S., M.A.. Melalui webinar ini diharapkan mahasiswa mampu memilih sumber data online yang valid untuk dijadikan bahan pembelajaran.
Ima Dyah Savitri menjelaskan terdapat enam hal mengapa sumber data penting untuk diperhatikan. Pertama, sumber data penting jika kita mencari informasi tentang hal-hal yang ingin kita ketahui. Kedua, sumber data penting untuk memilih informasi mana yang sesuai dan kredibel.
Selain itu, ketiga, sumber data sebagai pembanding untuk mengetahui maksud dari informasi yang berasal dari sumber berbeda. Keempat, mencatat dan merekam informasi. Kelima, mengorganisir informasi, hal ini diperlukan agar tulisan menjadi lebih sistematis. Yang terakhir adalah menjadi rujukan untuk informasi lain atau untuk memastikan kevalidan dari suatu informasi tertentu.
Memilih Kata Kunci dan Website Yang Tepat
Mencari sumber data biasanya dilakukan dengan menuliskan keyword atau kata kunci pada mesin pencarian. Keterbukaan informasi di dunia online menyebabkan banyaknya website yang menyediakan data-data yang masih dipertanyakan kredibilitasnya. Oleh karena itu, ia menyarankan mahasiswa memanfaatkan layanan website seperti, Google Scholar, Sciencedirect, Springer, TIRF, Wiley Library, dan Emerald Insight yang merupakan salah satu website yang bekerjasama dengan UII.
Di samping itu, sumber data juga dapat diambil dari website resmi universitas yang menyediakan bahan pembelajaran. Ia menambahkan, bahwa pengambilan data dari wikipedia dan blogspot adalah hal yang sepatutnya dihindari. Sebab website “open access” memungkinkan semua orang bebas memasukkan informasi ke dalamnya, sehingga bisa jadi terdapat informasi yang dimasukkan dengan sembarangan.
Teknik lain yang turut ia bagikan yakni metode AAOCC untuk menentukan keabsahan dari sumber data yang akan digunakan. A yang pertama adalah Authority, yaitu mengetahui informasi seputar penulis yang bisa didapat dengan melihat latar belakangnya. A yang kedua adalah Accuracy, yaitu memastikan keakuratan dari sumber data. Accuracy bisa dilihat dengan mengukur apakah tulisan tersebut bersifat bias atau tidak.
Selanjutnya O adalah Objectivity, yaitu melihat audience yang menjadi sasaran dari tulisan tersebut. “Kita perlu memilah, apakah tulisan tersebut memang ditujukan untuk kita atau bukan. Lalu C yang pertama adalah Currency, yaitu kebaruan sumber data. Untuk membuat suatu tulisan ilmiah, sebaiknya kita selalu memperhatikan kebaruan sumber data agar tulisan kita tetap relevan”, pungkasnya. (VTR/ESP)