Tingkatkan Kesigapan, UII Adakan Pelatihan Pemadaman Kebakaran
Universitas Islam Indonesia (UII) terus berkomitmen untuk meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan di lingkungan kampusnya. Salah satu upaya yang diwujudkan adalah dengan memberikan pelatihan simulasi pemadaman kebakaran kepada seluruh Koordinator Satpam dari semua tingkat fakultas yang ada di UII serta pegawai PFK (Pengelola Fasilitas Kampus). Acara pelatihan ini diselenggarakan pada Senin (27/12) di Rusunawa Selatan, kampus terpadu UII. Pembicara yang hadir adalah instruktur pelatihan bernama Totok Wahyu bersama tim dari CV. Segala Safety Yogyakarta. Sesi pelatihan dilakukan dengan metode lisan atau ceramah dari para instruktur, yang kemudian diikuti demonstrasi dengan praktek secara langsung setelah sesi penyampaian materi.
Totok Wahyu mengatakan bahwa upaya pelatihan ini wajib dilakukan oleh seluruh universitas yang ada sebagai upaya antisipasi jika suatu saat terjadi peristiwa kebakaran yang tidak terduga. Selama sesi pelatihan ini, menurutnya tidak banyak kendala yang ditemui, namun beberapa kendala yang terjadi yaitu terkait teknik yang dilakukan oleh para peserta pelatihan masih ada yang belum tepat.
“Jadi untuk penggunaan alat pemadam api ringan (apar) itu ketika menyemprotkan ke api, tidak boleh langsung ke titik apinya, tetapi harus dimulai dari kanan dan kiri sisi api. Tadi masih ada salah satu peserta, yang mungkin panik, sehingga langsung menyemprotkan ke titik api dengan jarak yang dekat. Hal ini tentu sangat beresiko,” ujarnya.
Menurut Totok, ada dua hal yang perlu menjadi perhatian dalam menangani suatu peristiwa kebakaran. Pertama, peralatan yang memadai, dengan minimal menyediakan apar di setiap gedung fakultas. Kedua, dari segi personil keamanan harus menguasai dengan baik teknik-teknik dan cara penggunaan alat pemadam kebakaran yang ada. “Untuk mengantisipasi itu maka penting dilakukannya pelatihan ini,” ucapnya.
Selain itu, Totok juga menyampaikan agar sebaiknya UII lebih rutin lagi dalam melakukan pelatihan pemadaman kebakaran, minimal satu tahun sekali. Mempersiapkan peralatan pemadam kebakaran yang memadai juga tidak kalah penting. Minimal apar di semua gedung sesuai dengan standar yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Dan harapan ke depannya, semoga tidak ada musibah kebakaran di lingkungan kerja UII,” pungkasnya.
Selanjutnya, Rifky Bayu Saputra selaku Staff MEP PFK Yayasan Badan Wakaf UII mengatakan bahwa tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk menyegarkan kembali apa yang sudah pernah para satpam latih sebelumnya, dengan menggunakan apar. Ia juga menyampaikan bahwa UII terus berkomitmen mengadakan pelatihan ini minimal satu sampai dua tahun sekali, dan sesi pelatihan kali ini diperuntukan bagi seluruh Koordinator Satpam dari semua fakultas yang ada di UII.
Terkait fasilitas pemadam kebakaran yang ada saat ini, Rifky menyampaikan bahwa UII terus berupaya untuk meningkatkan peralatan pemadam kebakaran yang ada, “Untuk apar, alhamdulillah kita sudah siap semua, ada yang dari bubuk, dari CO2, dari hydrant, semua ada. Dan untuk rencana selanjutnya, kita ingin mengadakan fire spray gun,” ujarnya.
Terakhir, ia menyampaikan bahwa diadakannya pelatihan ini harapannya agar para satpam dan karyawan yang ada di lingkungan UII, paling tidak bisa memadamkan api sebelum tiga menit awal. “Jadi kalau ada kebakaran, minimal para satpam dan karyawan harus bisa memadamkan api sebelum tiga menit. Kalau setelah tiga menit, kita tetap akan mengundang pemadam kebakaran. Hal ini sebagai bentuk antisipasi, berkaca dari pengalaman atas kejadian yang pernah menimpa UII beberapa waktu lalu,” ucapnya mengakhiri sesi. (EDN/ESP)