Tim UII Sukses Meraih Juara Harapan 2 di KMI Expo XV 2024
Tim mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) kembali meraih prestasi yang membanggakan. Beranggotakan Amri Nadia M (Akuntansi International Program), Novera Prestiana Putri (Informatika), Annisa Nur Hikmah Jaelani (Statistika), Umaymatun Az Zauraa’ (Informatika), dan Adiba Alfiani Rizqi (Informatika) berhasil meraih Juara Harapan 2 dalam kompetisi Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XV 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Halu Oleo pada Rabu (23/10) hingga Jumat (25/10) di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kompetisi bertema “Wirausaha Rakyat Merdeka: Membangun Kolaborasi, Mengukir Masa Depan Indonesia” ini merupakan puncak dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) yang digelar setiap tahun oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam ajang KMI Expo. Peserta kompetisi ini meliputi mahasiswa, perguruan tinggi, dosen pembimbing, praktisi P2MW, dan masyarakat umum.
Terdapat beberapa cabang perlombaan dalam acara tersebut, salah satunya adalah KMI Award yang terbagi dalam dua kategori, yaitu bisnis digital dan non-digital. Tim mahasiswa UII meraih kemenangan di kategori bisnis digital dengan gagasan aplikasi “Codeventure,” sebuah media pembelajaran bahasa pemrograman berbasis gim untuk anak SD dan SMP. Aplikasi edukatif ini menawarkan cara menyenangkan untuk belajar pemrograman sejak dini dan dapat diakses oleh anak-anak dari latar belakang ekonomi yang beragam.
Amri Nadia menjelaskan bahwa ide aplikasi ini muncul dari diskusi tim tentang pesatnya perkembangan teknologi digital. Ia mengungkapkan bahwa bahasa pemrograman seharusnya diperkenalkan sejak dini, namun di Indonesia akses pembelajaran ini masih terbatas pada kalangan tertentu yang mampu membayar bimbingan atau les. Oleh karena itu, “Codeventure” hadir sebagai solusi untuk memberikan akses belajar yang lebih inklusif.
Saat ini, aplikasi “Codeventure” dapat diakses melalui situs web mereka dalam versi desktop, sementara versi aplikasi di Play Store masih dalam tahap uji coba dan menunggu persetujuan dari Google. Rekan tim lainnya, Umaymatun, menambahkan, “Kami sudah menguji aplikasi ini kepada masyarakat, khususnya anak-anak. Namun, untuk Play Store, masih dalam tahap testing karena harus melalui proses uji coba terlebih dahulu,” ujarnya.
Menurut tim, pengembangan aplikasi ini memerlukan waktu delapan bulan, mulai dari penyusunan proposal hingga tahap uji coba saat ini. Ketika ditanya tentang pengalaman menjadi Juara Harapan 2 di antara ribuan peserta lainnya, Amri mengungkapkan rasa bangga dan berbagi kunci keberhasilan mereka.
“Ide ini dimulai dari nol. Kami punya misi untuk mengajarkan bahasa pemrograman kepada anak-anak yang tidak memiliki akses untuk belajar. Ketika kami mendapat pengumuman sebagai Juara Harapan 2, rasanya sangat senang karena usaha kami selama delapan bulan ini akhirnya terbayar. Kalau ditanya soal kunci keberhasilan, yang paling penting adalah kerjasama tim. Sebagus apa pun ide dan produk yang dikembangkan, tanpa tim yang solid, semuanya akan kurang maksimal,” paparya.
Motivasi tim bukan hanya untuk berkompetisi, tetapi juga untuk mengembangkan potensi diri dan belajar menjadi wirausahawan muda yang dapat mendukung sektor UMKM di Indonesia. Anisa Nur Hikmah menambahkan bahwa salah satu manfaat terbesar dari mengikuti kompetisi ini adalah kesempatan membangun relasi.
“Banyak sekali manfaatnya, terutama dalam hal relasi. Kami mendapatkan kenalan baru, baik dari dalam maupun luar universitas. Sebelum KMI Expo, kami mengikuti berbagai acara seperti bootcamp planner dari IBISMA dan kegiatan lainnya di luar kampus,” ujar Anisa.
Tim juga mendapat banyak dukungan dari pihak universitas, termasuk bimbingan dan pendampingan intensif dari Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK), Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA), serta Student Achievement Mobility Center (SAMC) UII. Mereka dibimbing langsung oleh Manajer Program IBISMA UII, Rininta Hanum, S.T., M.Eng., CBC.
“Pendampingan di UII sangat membantu, mulai dari bimbingan dalam menyusun laporan, meninjau proposal kami, hingga memberikan masukan apa saja yang perlu diperbaiki. Mereka benar-benar memastikan proposal dan laporan kami siap disubmit dengan sebaik mungkin. Selain itu, pihak kemahasiswaan bekerja sama dengan IBISMA mengadakan bootcamp, seperti pelatihan bisnis model kanvas (BMC), yang sangat bermanfaat dalam pengembangan aplikasi kami,” jelas Novera.
Dengan dukungan penuh dari UII dan kolaborasi tim yang kuat, diharapkan “Codventure” dapat segera digunakan oleh target pengguna secara luas. Amri juga menyampaikan harapan agar UII ke depannya mengirim lebih banyak tim kewirausahaan untuk berpartisipasi dalam ajang KMI Expo.
“Harapan kami ke depan, UII semakin banyak mengirimkan tim yang mendapatkan pendanaan P2MW dan yang berangkat ke Expo. Jika tahun ini hanya ada tiga tim, semoga tahun depan bisa ada lima hingga sepuluh delegasi KMI Expo dari UII. Dengan begitu, atmosfer kewirausahaan di UII akan semakin terlihat dan terasa,” ujarnya. (AT/AHR/RS)