Tiga Pendidikan Penting Ramadan
Selain mengharap pahala, banyak manfaat kesehatan yang dapat dipetik dari ibadah puasa Ramadan. Belum lagi jika semua amalan kebaikan tersebut dikerjakan dengan ikhlas tentunya akan membawa kedamaian hati bagi orang yang mengamalkannya. Sebagaimana disampaikan Ustadz Sa’id Abu Ukasyah pada (19/05) di pelataran Auditorium Abdul Kahar Muzakkir dalam Kajian Spesial Senja Safari Iman Ramadhan 1440 H.
Ia menjelaskan ada tiga macam pendidikan yang diperoleh saat menjalankan ibadah puasa. “Pertama adalah pendidikan terkait muhasabah mengenai hubungan kita dengan Allah. Apakah hubungan dengan pencipta kita ini semakin dekat dengan Allah, semakin membaik ataukah sama dengan bulan-bulan biasanya”, ujarnya.
Menurutnya, ibadah puasa adalah ibadah rahasia yang tidak dilakukan dengan riya, melainkan dengan rasa ikhlas. Maka dari itu ibadah puasa itu tidak seperti ibadah lainnya yang dilipat gandakan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat pahalanya. Khusus puasa Allah membalas orang yang puasa dengan ikhlas, niatnya benar dan sesuai ajaran Rasul maka diberikan pahala tanpa batasan. “Karena di dalamnya kita menggabungkan 3 macam kesabaran, yakni ketaatan kepada Allah, menghindari larangan Allah, dan kesabaran dalam menyikapi takdir Allah.” Ucapnya.
Pendidikan kedua adalah intropeksi terhadap diri sendiri. Secara tidak langsung ketika berpuasa, seorang muslim melakukan amalan soleh untuk meraih ridho Allah dan mendapatkan ampunan dari Allah.
Sedangkan ketiga adalah bagaimana sikap terhadap orang lain. Bagaimana cara memperlakukan orang lain, menahan diri dari melakukan hal-hal yang dilarang Allah seperti mencela dan bergunjing satu sama lain. “Jangan sampai kita berpuasa tetapi hanya mendapatkan lapar dan haus saja. Jangan sampai kita merusak pahala berpuasa kita sendiri.”, tegasnya.
Dalam kumpulan ayat yang membahas tetang Ramadan selalu diawali dengan membahas ketaqwaan begitu juga dengan akhirnya yang juga membahas ketaqwaan. “Ini maknanya bahwa madrasah Ramadan menghasilkan ketaqwaan. Semakin mengharap kepada Allah, semakin kuat ketaatan kita terhadap Allah dan semakin jauh pula kita dari kemaksiatan.”, pungkasnya. (DRD/ESP)