Tangkal Hoax Jelang Pesta Rakyat
Masyarakat diharapkan dapat lebih selektif akan informasi yang bersebaran di media massa baik online maupun cetak. Terlebih menghadapi masa-masa menjelang pemilu di tahun 2024. Sebab, semakin banyak hoaks atau berita palsu yang menggiring diskursus publik ke arah yang cenderung negatif.
Merespons hal tersebut, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) bersama dengan Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Program Studi Hubungan Internasional (HI) mengadakan Sekolah Kebangsaan Untuk Pemilih Pemula yang bertempat di Ruang Auditorium Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial budaya (FPSB) pada Selasa (19/9).
Difasilitatori oleh Tim Tular Nalar dari Relawan MAFINDO, kegiatan ini memiliki agenda utama yang dikemas dalam bentu Focus Group Discussion (FGD) dengan materi mengenai edukasi dan pelatihan deteksi hoaks bagi pemilih pemula. Tema dari materi ini dirasa cocok disampaikan kepada para mahasiswa mengingat rentang usia mereka yang telah memasuki usia pemilih meskipun masih digolongkan dalam kategori pemula.
Sekretaris Program Studi Hubungan Internasional Program Sarjana UII, Enggar Furi Herdianto, S.I.P., M.A, ia menyampaikan tentang pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari penanggulangan hoaks. Menurutnya, edukasi tentang kecakapan dalam memilah informasi sangat diperlukan di masa serba-digital seperti sekarang ini. Informasi yang banyak sekali masuk harus dicerna secara cerdas dan teliti sehingga dapat tersaring kebenaran dan keabsahannya.
Sementara Fitria Indri Kesumawati selaku Koordinator Wilayah Jogja Mafindo dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pendidikan politik bagi generasi muda, terlebih kepada mahasiswa sebagai bagian dari sivitas akademika. Ia mengemukakan bahwa literasi digital dan hoaks adalah dua bagian yang tidak terpisahkan dari pemilu di masa sekarang. Kegiatan semacam ini diadakan tidak lain adalah untuk memperjelas tentang dua hal tersebut dalam konteks pemilu. Ia juga menegaskan bahwa meskipun bukan bagian dari unsur politik apapun, MAFINDO akan terus berupaya untuk meningkatkan tingkat edukasi hoaks bagi Masyarakat Indonesia, termasuk dalam ranah pemilu dan politik.
Kegiatan Sekolah Kebangsaan yang diinisiasi oleh Tim Tular Nalar ini diisi dengan agenda utama berupa FGD. Peserta yang terdiri dari mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan satu orang perwakilan Tim Tular Nalar sebagai fasilitatornya. Pembahasan yang dilakukan juga beragam, mulai dari topik pemilu, demokrasi, peningkatan hoaks, hingga sanksi yang diberikan kepada para pelanggar dan penyebar hoaks. Pada sesi akhir kegiatan juga dilakukan refleksi bersama dan evaluasi untuk meninjau Kembali tingkat pemahaman peserta pada materi yang telah diberikan. (HM/RS)