Tanamkan Kepedulian Melalui Workshop Sekolah Ramah Lingkungan
Mewujudkan rasa kepedulian terhadap lingkungan dapat dimulai dari pendidikan. Menjadi manusia yang sering memanfaatkan lingkungan setiap harinya, tentu juga berkewajiban untuk menjaga lingkungan dengan melakukan berbagai kegiatan untuk melestarikan lingkungan. Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Workshop Sekolah Ramah Lingkungan dan Inovasi Pengelolaan Lingkungan pada Selasa (13/12) di Auditorium FTSP UII. Kegiatan tersebut diikuti 150 tenaga pendidik dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas dan sebanyak 6 Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan di Provinsi D.I. Yogyakarta.
Any Juliani, S.T., M.Sc. (Res.Eng.), Ph.D. selaku Ketua Prodi Teknik Lingkungan UII menyampaikan bahwa kualitas lingkungan saat ini semakin menurun. Kerusakan yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung, cepat ataupun lambat akan berdampak negatif pada manusia, sehingga upaya-upaya untuk pengelolaan lingkungan harus segera dilakukan.
Salah satunya melalui sekolah sebagai entitas pendidikan yang dapat dimulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi sebagai pemegang peranan penting dalam upaya menanamkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Ia berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat memantik inovasi dan ide-ide pengembangan upaya pengelolaan lingkungan sekolah yang sudah dilakukan. “Kegiatan workshop tidak hanya sesi penyampaian materi, namun juga eksibisi hasil penelitian dalam bentuk poster dan video, dan tour fasilitas Laboratorium Teknik Lingkungan UII. Teknik Lingkungan UII saat ini juga sudah memiliki jenjang S2 atau magister,” tuturnya.
Sementara itu, Dr. Ir. Kasam, M.T. selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTSP UII, menjelaskan bahwa UII khususnya Prodi Teknik Lingkungan sangat menyadari bahwa kondisi kualitas lingkungan saat ini semakin menurun. Sehingga untuk mendiskusikan dan mengembangkan pengetahuan terkait lingkungan sehingga diharapkan semua pihak dapat terlibat untuk mewujudkan kondisi lingkungan yang lebih baik ke depannya.
“Itu semua tentu tidak bisa hanya dikelola oleh satu pihak saja, namun semua level, dan semua aktivitas khususnya kami sangat mengapresiasi sivitas akademik di Prodi Teknik Lingkungan dan Bapak/Ibu yang ikut berkenan hadir di acara ini dalam rangka berikhtiar bersama UII dengan visi Rahmatan Lil Alamin,” ungkapnya.
Sedangkan Cicilia Sulastri, SH., M,Si, selaku Kepala Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan memaparkan sekolah ramah lingkungan adalah sekolah yang warganya berperilaku peduli, mencintai, dan menjaga lingkungan hidup. Cara mewujudkan sekolah ramah lingkungan salah satunya dengan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Sekolah (PBLHS) atau disebut juga dengan Program Adiwiyata.
Gerakan PBLHS ini adalah gerakan kolektif, kesadaran dari warga sekolah (pendidik, tenaga pendidik, komite sekolah, pegawai, dan siswa) dengan berjejaring bersama mitra terkait, yang dilakukan secara berkelanjutan dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan.
Gerakan ini difokuskan kepada perubahan perilaku yang menjadi sebuah kebiasaan ramah lingkungan oleh warga sekolah, maka tujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup akan dapat tercapai, baik di sekolah, lingkungan sekitar, dan daerah.
“Tujuan tersebut dapat dicapai dengan menjaga kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase, memilah dan mengolah sampah dengan 3R (reduce, reuse, recycle), memelihara pohon dan taman, serta ide inovasi dari tenaga pendidik dan peserta didik dalam menjaga lingkungan” tegasnya.
Oleh karena itu dapat lebih ditekankan pada kuantitas berbagai macam upaya yang dilakukan, intensitas atau frekuensi dilakukannya, semakin sering dilakukan maka akan membentuk kebiasaan baik, dan hasil serta keberlanjutan untuk kedepannya. (YA/ESP)