Sumpah Profesi Psikolog UII Digelar Secara Daring
Tahun ini menjadi periode yang berbeda dengan adanya pandemi Covid-19. Tidak sedikit dari kegiatan akademik yang biasa dilakukan dengan tatap muka harus ditunda, bahkan diganti secara daring termasuk pada pelaksanaan Sumpah Profesi Psikolog Magister Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) pada sabtu (27/6).
Ketua III Pengurus Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Prof. Dr. Yusti Probowati, Psi. menuturkan bahwa dengan sumpah yang diikrarkan para lulusan telah resmi bergabung dalam HIMPSI. Sampai saat ini, keberadaan himpunan psikologi ini sudah menyebar di berbagai provinsi di Indonesia.
Keikutsertaan menjadi bagian himpunan psikologi menurut Yusti Probowati sangat penting untuk mengembangkan diri di bidang psikologi. Ia berharap para psikolog yang baru saja dilantik, ketika telah berkiprah di masyarakat juga dapat beramal dengan melakukan layanan yang tidak perlu berbayar.
“Saya mendorong teman-teman yang baru dilantik untuk terus berkarya dan belajar dengan hal yang baru serta terus melangkah pada hal yang baik. Selamat berjuang di bidang psikologi dan memberikan layanan prikologi yang baik bagi masyarakat,” ucapnya.
Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. berpesan dalam situasi apapun harus tetap mengucap syukur, seperti sumpah profesi psikolog yang tetap dapat telaksana dengan daring, “Semoga kegiatan ini bisa membuka pintu berkah ke depannya. Cara yang paling baik saat pandemi ini kita perlu mencoba memaknai apa yang ada di balik musibah, dan saat ini adalah peluang bagi kita untuk merefleksikan diri,” terangnya.
Disampaikan Fathul Wahid, di masa seperti ini banyak sekali masalah kesehatan, yang pada mulanya dimaknai hanya sebagai permasalahan fisik, namun seiring berjalannya waktu juga dapat bermasalah pada mental. Saat pandemi Covid-19, mengurung diri di rumah selama berbulan-bulan dan belum tahu kapan akan berakhir.
“Kita tahu, wabah ini hanya berakhir ketika sudah mendapatkan vaksin, ketika wabah ini berkepanjangan bisa sangat mungkin orang yang memiliki masalah ekonomi menjadi semakin besar,” jelasnya.
“Maka beruntunglah bagi semua orangtua yang masih bisa bekerja di rumah dengan nyaman dan memiliki pekerjaan tetap. Karenanya Kita harus selalu bersyukur, karena syukur itu menambah nikmat dalam hidup,” imbuh Fathul Wahid.
Fathul Wahid secara khusus mengucapkan selamat bagi para alumni. Ia berpesan agar para lulusan dapat menjaga nama baik almamater. “Jaga nama baik anda dan keluarga, jika anda bisa menjaga nama baik anda maka nama baik almamater kita juga akan terjaga, tidak lupa doa dari kami selalu menyertai kalian,” pesan Fathul Wahid mengakhiri sambutan. (FNJ/RS)