Strategi Tingkatkan Penjualan dengan Memanfaatkan Digital Marketing
Entrepreneur Club Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (EC TI UII) menggelar Bincang Bareng Entrepreneur (EC Baper) bertajuk “Push Your Business with Digital Marketing” pada Kamis (24/2) secara daring. Webinar ini diisi oleh Ahmad Syihabuddin Zankie, S.T. yang merupakan Manager Program Inkubasi IBISMA UII dan Co-Founder CV. Kreasi Bangun Pratama.
Nico Vanada Halim selaku Direktur Entrepreneur Club dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai entrepreneur atau calon entrepreneur terdorong untuk berpikir secara kreatif maupun inovatif dengan memanfaatkan apa yang ada di sekitar. “Salah satunya yaitu kita bisa memanfaatkan digital marketing ini untuk meningkatkan daya jual usaha kita,” ujarnya.
Sementara Wahyudhi Sutrisno selaku Kepala Laboratorium Inovasi dan Pengembangan Organisasi (IPO) Teknik Industri UII mengatakan bahwa sekarang ini semua orang harus memanfaatkan teknologi agar bisa bersaing secara global. “Apalagi di saat pandemi ini, perlu adanya cara-cara baru untuk menjangkau konsumen, salah satu caranya adalah dengan digital marketing,” tuturnya.
Ahmad Syihabuddin Zankie memulai materinya dengan menceritakan pengalamannya dalam memulai berbisnis. Dikatakan, Ia memulai bisnis karena ekonomi keluarga yang menurun dan mengharuskan untuk mencari uang sendiri saat di bangku kuliah. Bisnis pertamanya yaitu Maraville Coffee yang bergerak di bidang food and baverage dengan market pelajar SMA, mahasiswa, pekerja muda, dan usia 16 hingga 35 tahun.
Strategi Ahmad Syihabuddin untuk menjangkau market adalah melalui social media, sales promotion, creative event, partnership, sponsorhip, dan other collaborations. Pandemi yang melanda membuat market Maraville Coffee berkurang. Hal ini mendorongnya untuk mengembangkan sayap pada bisnis jasa arsitek dan kontraktor bernama CV. Kreasi Bangun Pratama.
Ahmad Syihabuddin mengemukakan bahwa tidak bisa dipungkiri dunia marketing dewasa ini mengarah ke digital. Berdasarkan data populasi digital di Indonesia terdapat 202,6 juta pengguna internet, dan 170 juta pengguna media sosial yang akan bertumbuh sekitar 6,3% setiap tahunnya.
Kemudian penggunaan aplikasi ponsel dan media sosial yang memiliki peringkat kedua teratas adalah chat apps dan social networking. “Iklan sekarang tempatnya ada di dua itu, bisa Instagram, TikTok, Facebook, dan WhatsApp marketing,” ujarnya. Orang juga menghabiskan waktunya selama 8 jam per hari untuk bermedia sosial, sehingga marketing saat ini mengarah ke digital.
Berdasarkan data 2021, Youtube, WhatsApp, Instagram, dan TikTok masih menjadi media sosial terpopuler di Indonesia. “Mungkin tren digital marketing 2022 adalah short video, short audio,” ujarnya. Dampak media sosial terhadap bisnis adalah membangun dan mempertahankan loyalitas pelanggan, pemilik bisnis dapat menemukan inspirasi dari usaha lain, dan biaya marketing lebih jelas pemanfaatannya dan lebih hemat.
Selain itu, menurut Ahmad Syihabuddin, media sosial juga dapat memberi kesempatan lebih besar kepada UMKM untuk meningkatkan jangkauan konsumen. Media sosial juga berperan besar untuk membawa konsumen lebih dekat denga hal-hal yang mereka cintai dan media sosial juga dapat mengubah cara bisnis berkomunikasi dengan audiens mereka. “Yang dulu jualan keripik singkong yang cuma bisa desa ke desa titipin warung ke warung, sekarang orang yang beda provinsi pun bisa beli keripik itu lewat digital marketing,” tutur Ahmad.
Ahmad Syihabuddin memberikan beberapa strategi untuk membangun media sosial brand. Pertama, menentukan tujuan dari membangun media sosial. Kedua, riset tren dan kompetitor untuk inspirasi. Ketiga, menentukan target market yang sesuai dengan produk kita. Keempat, putuskan platform mana yang tepat untuk bisnis kita.
Selanjutnya, menentukan topik dan hashtag yang relevan. Kemudian, fokus pada kualitas daripada kuantitas. Dan yang terakhir, maksimalkan berbagai macam tools yang sudah disediakan oleh platform media sosial. “Dalam hal digital marketing, kita juga harus mengetahui geografi, demografi, interest dan behavior dari target market bisnis kita,” paparnya.
Ahmad Syihabuddin juga membagikan tips mengembangkan bisnis di 2022. Pertama, kembangkan diri, “sebelum mengembangkan bisnis, kembangkan diri sendiri dahulu. Investasi leher ke atas, jangan ragu spent ilmu,” ujarnya.
Selanjutnya, Tips kedua, lakukan riset kompetitior, riset market dan demands, serta riset pengembangan inovasi. Tips ketiga, yaitu kolaborasi dan networking. Tips keempat, cari mentor, belajar dari pengalaman orang lain, belajar dari kesalahan orang lain. Tips terakhir, yaitu join inkubator bisnis. (MDL/RS)