Sprai Coating Anti Kutu Pada Pembungkus Beras Karya Mahasiswa UII
Indonesia merupakan negara agraris sehingga mayoritas masyarakatnya adalah petani. Tetapi sampai saat ini masyarakat Indonesia masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok dalam negeri terutama beras. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya beras yang rusak karena terserang hama kutu saat penyimpananya, begitu juga dengan keberadaan semut akan menimbulkan kerusakan pada beras yang disimpan.
Sebagian besar penyimpanan beras dalam gudang dilakukan dengan cara dikemas dalam media karung berbahan plastik. Hal ini menjadi indikasi, semakin banyak beras yang disimpan semakin banyak pula penggunaan karung beras berbahan plastik yang menjadi salah satu masalah baru, karena karung berbahan plastik susah terurai di alam setelah tidak terpakai dan menjadi sampah.
Berangkat dari masalah tersebut, tiga Mahasiswi Program Studi Kimia Universitas Islam Indonesia (UII) yang tergabung dalam Tim Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Bidang Penelitian di bawah bimbingan Muhammad Arsyik Kurniawan S.Si.,M.Sc telah mengembangkan inovasi pembuatan spari coating untuk plastik pembungkus beras yang memberikan efek anti kutu dan anti semut. Inovasi penelitian ini diketuai oleh Anisa Selfiana (Angkatan 2015) yang beranggotakan Wiwit Nurjanah (Angkatan 2015) dan Yeni (Angkatan 2016).
Disampaikan Anisa pada Jumat (4/5), sprai coating ini akan menghalau kutu dan semut yang ada pada beras sehingga beras yang disimpan dalam wadah yang sudah dilapisi dengan sprai ini akan tetap memiliki kualitas yang bagus dan dapat meningkatkan nilai jual beli dari beras tersebut. Sparai coating ini terbuat dari campuran Polivinil Alkohol dan Pati Beras serta dengan penambahas Minyak Atsiri Jahe di dalamnya.
“Ketiga bahan ini akan menghasilkan suatu campuran bahan yang efektif untuk menghalau kutu dan semut pada beras. Minyak atsiri mempunyai bau yang sangat khas serta memiliki senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai pengusir hama seperti kutu, sehingga efektif dijadikan sebagai zat anti kutu dan anti semut pada beras,” ujar Anisa.
Wiwit menambahkan, penambahan pati beras pada sprai coating bertujuan agar coating yang dihasilkan dapat mudah untuk terdegradasi, sehingga mengurangi angka pencemaran plastik di alam serta bersifat ramah lingkungan. Kemudian Polivinil Alkohol yang digunakan berfungsi sebagai pengikat minyak atsiri jahe pada larutan sprai coating sehingga minyak atsiri yang ditambahkan yang sejatinya sebagai zat anti kutu dan anti semut dapat terikat dengan campuran bahan yang lainnya.
Adapun hasil dari penelitian ini yaitu sprai coating yang telah dibuat ternyata memiliki efektifitas yang baik dalam menghalau kutu dan semut agar tidak mau memakan beras yang berada diatas sampel sprai coating yang sudah kering.
Wiwit berharap dengan hadirnya inovasi ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi tingkat kerusakan pada beras yang disebabkan karena hama kutu dan semut. Serta dapat menjadikan sebuah bahan pembuatan plastik beras yang ramah lingkungan dan efektif menjauhkan beras dari hama serangga dan kutu beras.