Sinergi UII dan Desa Girirejo dalam Pengelolaan Sampah Terintegrasi
Universitas Islam Indonesia (UII) dan Desa Girirejo Ngablak, Magelang, Jawa Tengah berkomitmen untuk terus meningkatkan kemitraan. Salah satu di antaranya melalui program pengelolaan sampah terpadu yang telah dirintis sejak beberapa tahun yang lalu. Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Milad ke-81, keluarga besar UII bersama perangkat Desa Girirejo meninjau kembali lokasi pengolahan sampah reduce-reuse-recycle (TPS3R) pada Selasa (23/7). Di dalam TPS ini terdapat insenerator yang merupakan hasil karya dari dosen dan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII.
Hadir dalam kegiatan tersebut pimpinan UII, beberapa pimpinan fakultas, perwakilan pengurus Ikatan Ibu-Ibu UII (IKI UII), tim Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII, serta tim Milad UII. Kehadiran keluarga besar UII ke lokasi TPS disambut dengan penampilan Tari Topeng Ireng.
Setelah berkeliling di lokasi TPS3R, peserta kunjungan serta tamu undangan mendapat penjelasan terkait dengan pengelolaan sampah yang sudah terintegrasi dan terpilah-pilah antara sampah plastik, kertas, sisa bahan makanan, hingga residu sampah yang dibakar dengan insenerator.
Setelah dari TPS3R Girimulya, peserta kegiatan melanjutkan perjalanan ke Pinea Forest Mangli untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Dalam sambutannya, Kepala Desa Girirejo Slamet Riyadi mengaku senang dengan diadakannya pengabdian masyarakat UII di Desa Girirejo. Menurutnya kegiatan ini mampu meningkatkan sinergitas antara sivitas akademika UII dan pemerintah Desa Girirejo.
“Saya bercerita sedikit, KKN UII di Desa Girirejo sudah ada sejak 2014 dan terhenti hanya saat pandemi. Awal KKN itu terkait dengan pengembangan pariwisata, setelah mengalami perkembangan pariwisata ada dampak negatif dari perkembangan arus wisatawan yang masuk di Desa Girirejo yaitu permasalahan sampah. Kemudian kami dipertemukan dengan Pak Arif (dosen) dari FTI UII dan mendapat sejumlah inovasi-inovasi berupa pembakaran sampah residu (insenerator) dan pengolah pupuk organik,” jelasnya.
“Bantuan dari inovasi teknologi dari UII kami rasakan manfaatnya yang mana dengan inovasi ini pada tahun 2023 Desa Girirejo menang juara satu lomba Desa Gemar Mengelola Sampah dan 2024 menang lagi dengan juara yang sama dalam perlombaan Desa Mandiri Sampah Tingkat Provinsi Jawa Tengah,” imbuh Slamet Riyadi.
Sementara itu, Rektor UII Fathul Wahid di tempat yang sama berharap adanya pengabdian masyarakat UII ini tidak hanya memberikan manfaat disekitar kampus, tetapi bisa melebarkan manfaat ke daerah lain.
“Masih terhubung dengan pengabdian masyarakat, kami punya konsep yang berbeda dari kampus-kampus lain yaitu menjadikan desa-desa tempat KKN UII menjadi desa mitra bukan desa binaan, karena kami ingin menempatkan desa itu sejajar, kami tidak ingin menjadi yang paling tau, kami ingin pengembangan yang ada, program-program yang disusun saat KKN adalah formulasi partisipatif melibatkan masyarakat dan pemerintah desa sehingga bisa mencerminkan kebutuhan lokal dan berkelanjutan,” terang Fathul Wahid
Lebih lanjut, Camat Ngablak, Ika Ajeng Silih Baruni, S.STP., M.M. mewakili masyarakat Kecamatan Ngablak siap berkomitmen untuk bermitra dengan UII, untuk menggabungkan keinginan dan kebutuhan masyarakat dan sivitas akademika UII untuk bisa bersama-sama saling menebar simbiosis yang saling menguntungkan.
“Jika UII datang ke wilayah Kecamatan Ngablak membawa ilmu pengetahuan dan dana kemajuan kami siap untuk menjadi lokus usaha pembelajaran bersama sehingga nantinya ilmu pengetahuan yang selama ini didapatkan di lembaga pendidikan bisa secara langsung kita manfaatkan di lapangan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tuturnya.
“Tak lupa, kami mengucapkan Selamat Milad ke-81 untuk UII. Tentunya tahun yang tidak lagi muda dan mencerminkan betapa matangnya dan luasnya kebermanfaatan yang selama ini sudah ditebarkan oleh UII. Harapannya di tahun ke-81 ini selalu diberikan kemudahan, kelancaran, dan kesuksesan untuk selalu berdedikasi kepada negara kita Indonesia,” harap Ika Ajeng.
Senada dengan Ika Ajeng, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PSPKLH) DLH Kabupaten Magelang, Uswatun Wulandari S.Psi, M.Pd mengemukakan masih ada 20 kecamatan dan 40 TPS3R yang masih belum optimal pemanfaatannya di Kabupaten Magelang yang butuh pendampingan dalam pengelolaan sampah dari UII, dan tidak menutup kemungkinan dari instansi atau lembaga lainnya.
“Kami sebagai pelaksana pendampigan berharap kecamatan dan TPS3R lainnya bisa didampingi juga oleh UII dalam pengelolaan sampah. Tak lupa, kami terima kasih sekali dengan peran UII atas dampingannya dan mitranya sehingga Desa Girirejo dapat meraih prestasi,” ucap Wulandari
Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini ditutup dengan penampilan Tari Minak Kocer dan Tarian Topeng Ireng. Selain itu, kegiatan ini memberikan modal usaha desa senilai 10 juta rupiah, bantuan peralatan produksi biji plastik senilai 15 juta rupiah, bantuan 150 paket sembako, dan 50 buku ajar untuk siswa SD Desa Girirejo. (AHR/RS)