,

Sinau Bareng Cak Nun dan Kiyai Kanjeng

Memperingati milad/hari lahir yang ke-22, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII menggelar acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiyai Kanjeng, bertempat di Barat Masjid Ulil Albab UII, Jl. Kaliurang Km.14,5, Jum’at malam (19/5). Acara yang juga merupakan rangkaian dari peringatan Milad ke 74 UII ini, disambut antusias oleh mahasiswa maupun masyarakat umum yang berbondong-bondong memenuhi tempat berlangsungnya acara.

Sinau Bareng Cak Nun di kampus UII kali ini mengangkat tema Menciptakan Insan Ulil Albab dan Upaya Menyambut Bulan Suci Ramadhan. Tema yang diusungkan juga melihat dari upaya UII kepada masyarakat umum terutama mahasiswa untuk menumbuhkan nilai tersebut sesuai dengan pondasi UII dan kaitannya dalam menyambut ramadhan.

Jalan acara diawali dengan sambutan oleh Nurul Diva selaku ketua pelaksana, dilanjutkanl Ketua Milad FPSB Fani Ika Nurtjahyo S.Psi., M.Si., Psikologi, Ketua Milad UII Dr. Yulianto Puwono Prihatmadji. MT, Dekan FPSB Dr.rer.nat Arief Fahmi, MA., HRM., Psikolog, serta Wakil Rektor III UII Ir. Agus Taufiq, M. Sc.

Menurut Yulianto Puwono dalam sambutannya, Sinau Bareng Cak Nun dan Kiyai Kanjeng merupakan salah satu rangkaian acara untuk menyambut Milad UII yang ke-74. Rangkaian ini juga ditemani oleh beberapa event seperti penamanan 3.500 bibit pohon di Lereng Gung Merapi, penanaman 1.200 Mangrove di Purworejo, Fun Bike, Jalan Sehat bersama, dan event-event yang dilakukan oleh fakultas-fakultas di UII.

“Ini juga merupakan bentuk rasa syukur atas pencapaian akreditasi Internasional dari Program Studi Arsitektur dari Korea Architecture Accrediting Board (KAAB) dan Program Studi Akuntasi dari Association of Chartered Ce,” tuturnya.

Pada penyelenggaraan ccara Sinau Bareng Can Nun dan Kiayi Kanjeng juga mengundang 11 Masjid yang berada di sekitaran kampus UII. Menurut Arief Fahmi, FPSB UII sangat membiasakan mahasiswanya untuk banyak melakukan agenda pengabdian masyarakat serta senantiasa melakukan hal dalam bentuk kepedulian di wilayah sekitar kampus. Ia menuturkan agenda yang dilakukan juga berupa membagi barang-barang untuk keperluan masjid di beberapa desa.

Dalam kesempatannya di kampus UII kali ini, Emha Ainun Nadjib atau yang biasa dikenal dengan nama Cak Nun membahas mengenai bagaimana kondisi Indonesia yang saat ini yang sangat mudah ricuh dengan isu keberagaman. Menurutnya, keberagaman merupakan sesuatu yang tidak salah, justru hal tersebut yang membuat Indonesia unik.

Cak Nun menilai positif akan keberadaan generasi muda Indonesia saat ini. Menurutnya, negara yang besar akan mendapatkan cobaan dan tantangan yang besar. Oleh karena Ia optimis dengan generasi muda yang dianggap cemerlang dan penuh semangat untuk menjaga Indonesia tetap menjadi baik kedepannya.

Menyinggung pemahaman ulil albab atau orang yang berpikir terkait menyambut bulan Ramadhan, Cak Nun menyebutkan tiga unsur yang meliputi; tiraqat atau komitmen untuk menjaga hawa nafsu, takbir yang lebih pada kepatuhan atau wujud sembah kepada Allah SWT dan syariat yang mana lebih pada upaya jalan/ridho kepada Allah. “Ketiga hal tersebut menjadi dasar untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan,” tuturnya. (AAA/RS)