Shelter Covid-19 UII Dinonaktifkan
Shelter Covid-19 Universitas Islam Indonesia (UII) yang berlokasi di Kampus Terpadu UII Jl. Kaliurang Km. 14,5, untuk sementara waktu dinonaktifkan seiring menurunnya kasus Covid-19 di wilayah D.I. Yogyakarta. Keberadaan shelter covid-19 UII beberapa pekan terakhir nampak lengang dengan sudah tidak adanya pasien yang memanfaatkannya untuk isolasi.
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UII, dr. Nur Aisyah Jamil, M.Sc. mengatakan jumlah pasien yang sudah dirawat di shelter covid-19 UII sebanyak 458 orang yang didominasi warga sekitar Sleman dan beberapa mahasiswa UII. “Satu bulan lebih shelter kosong bersamaan dengan turunnya angka Covid-19 di Indonesia,” jelas dr. Nur Aisyah Jamil saat dikonfirmasi baru baru ini.
Saat ditanya apakah shelter covid-19 UII akan terus dinonaktifkan atau sewaktu-waktu akan dibuka kembali, dr. Nur Aisyah Jamil menjelaskan jika hal tersebut sifatnya kondisional tergantung dengan angka Covid-19 di Indonesia, khususnya wilayah D.I.Yogyakarta. Jika ternyata angkanya naik secara tiba-tiba maka shelter akan kembali dibuka kapanpun, karena dari segi operasional selalu siap.
“Kita harus selalu waspada akan adanya gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi akan muncul pasca liburan natal dan tahun baru,” pesan dr. Nur Aisyah Jamil.
dr. Nur Aisyah Jamil juga menyampaikan rencana terkait shelter covid-19 UII akan dijalankan secara mandiri oleh pihak Kampus UII. ”Secara sistem kami sudah siap untuk menjalankan sendiri, namun hal tersebut masih didiskusikan lagi dengan Pemkab Sleman,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan jika saat ini shelter covid-19 UII sudah bekerjasama dengan Rumah Sakit JIH. Saat mengelola mandiri juga nantinya dari segi prosedur akan lebih fleksibel, jika sebelumnya harus mendapat surat rujukan dari puskesmas terlebih dahulu. Mungkin nantinya prosesnya akan lebih singkat hanya melalui skrining kesehatan langsung.
Terkait rencana perkuliahan luring UII yang rencananya akan dilaksanakan semester depan, memiliki shelter covid-19 UII merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh universitas. “Namun, apakah nantinya kami akan tetap menerima warga luar atau hanya mahasiswa internal hal tersebut masih belum diputuskan,” jelas dr. Nur Aisyah Jamil.
Harapannya angka Covid-19 terus turun di Indonesia dan tidak muncul gelombang ketiga. Sehingga rencana pembelajaran luring bisa segera dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. dr. Nur Aisyah Jamil juga berharap agar kita semua, khususnya keluarga UII, untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan segera melaksanakan vaksin dosis lengkap (bagi yang belum) sebagai bentuk ikhtiar bersama keluar dari masa pandemi. (UAH/RS)