Semua Profesi Punya Peran Yang Penting Dalam Dakwah
Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara Pelatihan Dakwah Tenaga Kependidikan dengan tema “Meraih Kesempurnaan Ibadah Dengan Bekerja”. Dengan berlokasi di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Sardjito Lt. 1 pada Minggu (30/10), acara tersebut dikhususkan kepada Cleaning Service, Pasukan Kuning, dan Tukang Kebun UII.
Direktur DPPAI UII, Drs. Nanang Nuryanta, M.Pd., mengungkapkan bahwa profesi apapun adalah aktivitas yang sangat mulia. Apalagi pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan penuh semangat dan ikhlas. Pekerjaan yang dijalankan dengan demikian maka akan bernilai ibadah, dan dapat membawa keberkahan di dalam hidup.
“Saya tidak melihat apapun pekerjaannya, tapi apa bentuk kontribusi Bapak Ibu semuanya dan kontribusinya bukan kaleng-kaleng, tapi sungguh sangat memberikan dampak dan kebermanfaatan, memaksimalkan proses pembelajaran di UII. Oleh karena itu, maka kita harus ada kesungguhan. Ibadah tidak ada artinya apa-apa kalau tidak diniatkan kepada Allah. Oleh karena itu, semua aktivitas kita diniatkan untuk ibadah, insyaallah apa yang dilakukan Bapak Ibu tidak sia sia,“ ujarnya saat memaparkan materi.
Sementara itu, materi yang disajikan dibagi menjadi 3. Pertama pembahasan thaharah, kedua praktek salat, dan ketiga adalah berdakwah dengan profesi. Materi mengenai cara bersuci dibersamai oleh Muhammad Najib Asyrof, S.Pd.I, Lc., M.Ag., Dosen FIAI UII itu menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki hak untuk berdakwah tanpa memandang status sosial maupun status pekerjaannya.
“Apapun pekerjaannya, kita bisa menjadi duta dakwah, meskipun kita bajunya kotor, kita tidak luput dari kewajiban berdakwah sepanjang kita masih merasakan nikmatnya taklif dan kita merasa yang kita sampaikan itu baik dengan orang lain. Berdakwah tidak harus di mimbar akademik, bisa di rumah mengajari anak-anaknya, dan tidak ada kata terlambat. Mudah-mudahan bisa menjadi pasokan pahala untuk kita semua,”ucapnya.
Sementara itu, materi mengenai praktek salat diulas oleh Fuat Hasanudin, Lc., MA. Ruang lingkup bahasannya tentang hal ihwal praktek salat yang meliputi syarat wajib salat, syarat sahnya salat, rukun salat, sunnah dalam salat, serta tata cara salat sesuai tuntunan serta perbedaan perbedaan salat dari kemashyuran 4 madzhab.
Berikutnya acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Bagya Agung Prabowo, S.H., M.Hum, Ph.D. Menurutnya, semua profesi yang ditekuni memiliki derajat yang sama di hadapan Allah Swt.
“Manusia itu terbentuk oleh pola pikir (aqliyah) dan pola sikap (nafsiyah). Siapapun Bapak Ibu itu tidak penting, yang penting itu pola pikir kita dan pola sikap kita. Apapun profesinya, di mata Allah itu sama, yang membedakan itu ketaqwaannya jadi jangan pernah iri atau memandang kalah dengan orang lain, di mata Allah itu sama,” tambahnya.
Terakhir, ia berpesan kepada seluruh peserta untuk senantiasa berdakwah dan menebar kebaikan. “Secara garis besar dakwah ada 3 macam, pertama dakwah yang disampaikan dengan ucapan, kedua dakwah yang disampaikan dengan perbuatan, yang ketiga dakwah melalui tulisan-tulisan. Segala profesi apapun sangat mungkin melakukan ketiganya. Mengingatkan orang lain satu profesi itu sudah termasuk dakwah bil lisan,” pungkasnya. (AMG/ESP)