Seminar Peradaban Islam di Pondok Pesantren UII Berlangsung Khidmat
Kemajuan Umat Islam didukung oleh pengembangan ilmu pengetahuan yang terus dilakukan oleh para ulama dan kaum intelektual muslim melalui kajian-kajian dan seminar keilmuan secara berkelanjutan. Tidak hanya untuk mencerdaskan masyarakat Islam, seminar keilmuanpun bertujuan untuk mengatasi kegelisahan-kegelisahan yang dialami umat Islam akan banyaknya kerancuan dari ilmu pengetahuan dan pemahaman-pemahaman yang muncul dari luar Islam. Terlebih hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam namun sudah banyak dikonsumsi oleh umat Islam pada umumnya.
Bertempat di Aula Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia (PP UII), Condong Catur Sleman, Jumat malam (12/1), PP UII bersama Program Kaderisasi Ulama (PKU) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menyelenggarakan seminar pemikiran dan peradaban Islam. Beberapa tema yang diangkat pada seminar ini antara lain Konsep Ahlul Kitab dalam Perspektif Muhammad Rasyid Ridho, Konsep Hukum Waris Syi’ah dan Sunni, dan Mengulas Kembali Teori Evolusi Charles Robert Darwin. Untuk saat ini, seminar peradaban Islam yang diselenggarakan oleh PKU UNIDA Gontor telah dilaksanakan di lima kota yakni Gresik, Surabaya, Malang, Solo dan Yogyakarta.
Turut hadir Pengasuh Pondok Pesantren UII Ustadz Suyanto M.Si. M.Pd., Pembimbing Program Kaderisasi Ulama Ust. Hasbi Ar Rijal beserta 5 orang mahasiswa UNIDA, para santri putra PP UII, dan seluruh perwakilan dari lembaga dakwah UII dari lingkup universitas maupun fakultas. Jalannya acara berlangsung dengan khidmat, tampak dari antusiasme peserta seminar menyimak materi-materi yang disampaikan oleh para pemateri.
Disampaikan pada seminar tersebut munculnya paham pluralisme dari kalangan liberal ditujukan untuk menghancurkan Islam dari dalam, dengan melegalkan paham pluralisme dengan cara menyelewengkan tafsir ayat Al Quran dan melakukan kedustaan terhadap penafsiran Muhammad Rasyid Ridho. Dalam seminar juga dijelaskan terdapat perbedaan hukum waris antara sunni dan syiah. Seperti dalam ajaran syiah dibolehkan waris-mewaris antara muslim dan nonmuslim sedangkan dalam ajaran sunni antara muslim dan nonmuslim tidak ada saling mewarisi.
Selain itu dalam penyelenggaraan seminar tersebut juga dibahas mengenai teori evolusi yang digagas oleh Charles Robert Darwin dari hasil pelayaran selama lima tahun di pulau Galapagos kemudian teori tersebut ditinjau kebenarannya dari sudut pandang ajaran Islam.
Disampaikan Ust. Hasbi Ar-Rijal selaku pembimbing Program Kaderisasi Ulam (PKU). Yang menjadi permasalah mendasar umat Islam pada saat ini adalah cara pandang umat Islam terhadap ilmu tersebut yang akhirnya dapat memunculkan problematik ilmu. “Ilmu yang problematik apabila cara pandangnya pun problematik.Ilmu yang problem ini pada akhirnya menghasilkan kebingungan intelektual yang mana produk-produk pengetahuan yang dihasilkan para intelektual tidak sampai pada tahap meyakinkan masyarakat, tetapi malah membingungkan masyarakat,” ujarnya.
Kemudian disampaikan Arifudin selaku pembicara pada seminar bahwasannya ilmu yang benar adalah apabila dipelajari maka mendekatkan diri kepada Allah. “Ilmu yang bermanfaat adalah, bagaimana kita mempelajari ilmu, ilmu itu mendekatkan kepada Allah,” tuturnya. (AR/RS)