Sebanyak 19 Arsitek Baru UII Diambil Sumpah
Program Studi Profesi Arsitek (PPAr) Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan Sumpah Keprofesian Arsitek (SKA) Angkatan ke-14. Sebanyak 19 arsitek baru berhasil menuntaskan proses pembelajaran selama 1 tahun dengan rincian 2 arsitek berpredikat Summa Cumlaude, 14 arsitek berpredikat cumlaude, dan 3 arsitek berpredikat sangat memuaskan secara resmi diambil sumpah pada Sabtu (19/10) d Auditorium Gedung KH. Mohammad Natsir FTSP UII.
Dalam laporannya, Ketua PPAr UII, Dr. Ar. Yulianto Purwono Prihatmanji, ST., MT., IPM., IAI menyampaikan mahasiswa PPAr UII belajar dengan beragam disiplin ilmu bersama para tenaga ahli multidisiplin dari bidang perancangan dengan kasus nyata hingga pengabdian masyarakat.
“Secara keseluruhan, dalam kurun masa pembelajaran, mahasiswa telah terlibat dengan beragam kegiatan pembelajaran, pengabdian masyarakat dan penguatan karakter keprofesian, sehingga manakala mereka telah lulus mampu menerapkan Kode Etik Profesi dan Kaidah Tata Laku Arsitek yang telah mereka dapatkan bersama IAI (Ikatan Arsitek Indonesia -red). Lulusan telah siap bekerja bersama para Arsitek Mentor di biro-biro arsitek yang terkoordinasi oleh IAI di provinsi-provinsi seluruh Indonesia,” tutur Ketua APTARI periode 2024-2027 ini.
Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. dalam sambutannya berpesan kepad arsitek baru UII untk terus menumbuhkan karakter positif saat nantinya mengadikan diri dengan bekerja keras, dapat diandalkan, menghargai perbedaan, dan mampu melayani dengan profesional.
“Di masa depan, berbagai tantangan seperti perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan demografi berdampak pada karier Saudara sebagai Arsitek. Kemampuan beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi menjadikan saudara tetap eksis dan sukses. Pemahaman terhadap perubahan demografi dan tututan kebutuhan masyarakat menjadi motivasi untuk terus belajar dan belajar,” pesan Prof. Jaka
Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ar. Georgius Budi Yulianto, IAI., AA berpesan juga dalam sambutannya bahwa arsitek tidak hanya membuat bangunan, tapi ikut membangun peradaban. “Apa yang anda buat itu akan menjadi artefak 100 tahun kedepan. Kalau anda buatnya asal, anda juga akan dianggap asal,” terang Ketua Umum IAI ini
Sementara itu, Dewi Larasati, S.T., M.T., Ph.D selaku sekretaris jenderal Asosiasi Perguruan Arsitektur Indonesia (APTARI) mengapresiasi para arsitek baru UII karena dengan kerja keras, semangat yang tinggi, disiplin, dan pantang menyerah mampu menyelesaikan pendidikan profesi arsitek dengan hasil yang terbaik. Ia juga berpesan kepada arsitek baru untuk bisa berkontribusi dan membangun tidak memberi dampak buruk kepada lingkungan, tetapi mampu berkontribusi dalam memperbaiki kondisi lingkungan.
Tak lupa, Dwiwangga Sang Nalendra Hadi, S.Ars., Ar mewakili lulusan juga ikut berpesan kepada teman-teman sejawatnya untuk selalu berjuang menggapai cita-cita menjadi arsitek profesional dengan bekal ilmu yang diperoleh selama pendidikan profesi arsitektur, gagasan besar dalam berkarya, dan memiliki idealisme arsitektur ketika muda.
“Arsitek akan besar dengan mimpinya, tidak hanya bermimpi untuk menyambung hidup, lebih dari itu, arsitek adalah penyambung nation building,” paparnya.