SEAMEO, Peluang Mahasiswa Praktek Mengajar di Asia Tenggara
UII bersama The Southeast Asian Ministers of Education Organization atau SEAMEO mengadakan diskusi mengenai pengembangan program jaringan pendidikan bagi mahasiswa di Asia Tenggara. Diskusi yang berlangsung pada Sabtu (19/1) di Sasanti Restaurant Yogyakarta dihadiri oleh Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan, dan Dr. Gatot Hari Priowirjanto selaku narasumber dan juga Direktur SEAMEO.
Acara ini dihadiri oleh 25 peserta yang berasal dari perwakilan perguruan tinggi negeri maupun swasta se-Yogyakarta. Diskusi ini menjadi ajang untuk mengembangkan serta memperkuat SEAMEO sebagai program jaringan pendidikan yang besar di Asia Tenggara.
Pada kesempatan ini, Gatot Hari Priowirjanto mempromosikan SEAMEO sebagai program pertukaran pelajar bagi calon guru baik dari perguruan tinggi yang sudah tergabung maupun yang belum tergabung dalam program ini.
“Program pertukaran pelajar ini penting bagi institusi pendidikan di Indonesia, sehingga diperlukan diskusi agar banyak perguruan tinggi bisa lebih mengembangkan jaringan internasional terkhusus perguruan tinggi di Yogyakarta”, ungkapnya. Banyak perguruan tinggi yang sudah mengetahui program ini namun belum bergabung.
Program SEAMEO memberi kesempatan mahasiswa jurusan pendidikan bisa bergabung pada program pertukaran pelajar dalam jaringan universitas di berbagai negara Asia Tenggara.
Sementara Wiryono Rahardjo menyampaikan sebagai upaya internasionalisasi UII, Program Pendidikan Kimia dan Pendidikan Bahasa Inggris akan bergabung dalam SEAMEO. Partisipasi dalam SEAMEO diharapkan bisa memperkuat posisi UII dan mendukung target sasaran mutu mahasiswa asing.
“Kami juga mendukung untuk mengembangkan pertukaran mahasiswa vokasi atau D3, seperti pada Ekonomi dan Analis Kimia”, tutur Wiryono.
Dalam dua tahun selama bergabungnya di SEAMEO, UII telah mengirimkan mahasiswa dalam program pertukaran pelajar bersama perguruan tinggi lainnya di Asia Tenggara. UII juga berupaya untuk terus memberikan kontribusi pada evaluasi mengenai kekurangan atau perbaikan program pertukaran pelajar ini.
“Evaluasi tahunan rencananya akan diadakan pada Maret 2019 di Malaysia, kemudian pada Oktober 2019, UII akan menjadi host dalam pertemuan evaluasi program SEAMEO yang dihadiri oleh negara-negara Asia Tenggara yang tergabung di dalamnya”, tutur Wiryono.
Wiryono berharap program ini dapat memperkuat jaringan internasional di seluruh perguruan tinggi sehingga menjadi jembatan UII untuk lebih mengembangkan pendidikan serta ikut berpartisipasi dalam program pendidikan internasional baik di Indonesia maupun Asia Tenggara. (GT/ESP)