,

Sambut Ramadhan dengan Hargai Keberagaman

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Takmir Masjid Ulil Albab (TMUA) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar tabligh akbar bertajuk “Senada dalam Keberagaman, Wujudkan Kemenangan”. Acara ini menghadirkan da’i kondang nasional, Ustadz Subki Al-Bughury pada Rabu (9/5) di pelataran Auditorium Prof. Abdul Kahar Muzakkir UII.

Kegiatan ini merupakan rangkaian Grand Opening dari Safari Iman Ramadhan (SAFIR) 1439H yang akan dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan mendatang. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan hadhrah dari UKM JQH Al-Mizan UIN Sunan Kalijaga.

Turut hadir dalam kegiatan, Nandang Sutrisno, SH., M.Hum., LLM., Ph.D selaku Rektor UII, Ir. Agus Taufiq, M.Sc selaku Wakil Rektor III UII, Direktur Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam (DPPAI) Dr. Drs. Muntoha S.H., M.Ag, serta Rektor terpilih UII periode 2018-2022, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.

Dalam sambutannya, Nandang Sutrisno mengapresiasi penuh kegiatan ini. “Saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan acara Grand Opening Safari Iman Ramadhan 1439, mengingat bulan Ramadhan tinggal beberapa hari lagi,” ungkapnya.

Ia juga berharap bahwa bulan suci Ramadhan mendatang dapat meningkatkan kualitas ketaqwaan. “Kita ketahui bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, dan tentunya tujuan kita berpuasa adalah untuk mencapai ketaqwaan dan ketaqwaan itu adalah setinggi-tinggi derajat manusia”, tuturnya.

Sementara itu, dalam ceramahnya, Ustadz Subki Al-Bughury menekankan aspek penting persatuan di tengah keberagaman. Keberagaman menurutnya merupakan elemen kesatuan, karena semua manusia diciptakan berbeda-beda. Aspek keberagaman yang ia singgung juga termasuk keberagaman dalam praktik fiqh.

Ia mengutip surah Al-Hujurat ayat 13 yang artinya, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.”

Menyambut bulan Suci Ramadhan, Ustadz Subki juga menuturkan bahwa setidaknya ada empat hal yang perlu dipersiapkan bagi seorang muslim. Pertama, isti’daadul jasadi, atau persiapan fisik. Kemudian, isti’daadur ruuhi atau persiapan rohani.

Ia menuturkan bahwa persiapan rohani menjadi dasar dari persiapan yang lain. “Yang kedua, isti’dadur ruuhi, yaitu persiapan rohani. Persiapan rohani inilah yang paling mendasar, yaitu persiapan spiritual,” ungkapnya.

Adapun persiapan yang ketiga adalah isti’daadul ‘ilmi, atau persiapan ilmu yang menyangkut seluruh wawasan tentang Ramadhan, baik secara fiqh maupun keutamaannya, serta yang terakhir adalah isti’daadul maali, atau persiapan harta benda. Kajian ini kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Ustadz Subki, lalu acara dimeriahkan pula dengan pembagian doorprize yang telah disediakan. (MIH/ESP)